oleh: NURUL HIDAYAH
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sepanyol diduduki umat islam
pada masa kholifah Al- walid (705-715 M), salah seorang kholifah dari Bani
Umayyah yang berpusat di Damaskus. Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat
tiga pahlawan islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan pasukan
di sana. Mereka adalah Thariq ibn Malik, Tharif ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair.
Kemenangan-kemenangan yang dicapai oleh umat islam dengan
adanya dua faktor yaitu faktor eksternal
dan faktor internal yang menguntungkan. Sehingga islam dengan mudah menguasai
kota-kota yang ada di Andalus (spanyol), di antara kota-kota yang dikuasai
islam adalah siville, Kardova, Granada, Murcia, dan Toledo. Sejak Pasukan islam memperoleh kemenangan dengan
mudah. Karena, pasukan islam mendapat dukungan dari rakyat setempat yang sejak
lama menderita akibat kekejaman penguasa.
B.
RUMUSAN MASALAH
Pada
zaman siapa pertama kali islam masuk kesepanyol ?
Begaimana
perkembangan perkembangan islam di spanyol ?
Apa
faktor-faktor yang menyebabkan islam dengan cepat menguasai spanyol ?
C.
TUJUAN
PENULISAN
Penulisan
makalah ini, bertujuan untuk mengkaji “Peradaban Islam di Spanyol”. Dari awal
masuknya sampai, pekembangannya dan kemundurannnya. Akan tetapi makalah,
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, keritikan dan saran
anda yang yang dapat memutivasi saya tunggu.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Masuknya Islam
Ke Sepanyol
Sebagaimana di sebutkan di atas islam masuk ke spanyol pada masa
kholifah Al- Walid (705-715 M), sebelum menaklukan spanyol, umat islam telah
menguasai afrika utara dan menjadikan salah satu oposisi dari dinasti bani
umayyah. Dalam proses penaklukan spanyol terdapat tiga pahlan islam yang yang
dapat dikatakan paling nerjasa memimpin satuan-satuan pasukan ke sana. Mereka
adalah Tharif ibn Malik,Tharif ibn Ziyad, dan Masa ibn Nushair. Tharif dapat
disebut sebagai perintis dan penyelidik. Ia menyeberangi selat yang berada di
antara Maroko dan benua Eropa itu dengan
pasukan perang, lima ratus orang di antaranya adalah tentara berkuda, mereka
memiliki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian. Penyerbuan itu Thoriq
tidak mendapatkan perlawanan yang berat. Ia menang dan kembali ke Afrika utara
membawa harta rampasa yang tidak sedikit jumlahnya. Di dorong oleh keberhasilan
Thoriq dan kemelut yang terjadi dalam tubuh kerajaan Visighotick yang
berkuasa di spanyol pada saat itu, serta dorangan yang besar untuk mendapatkan harta
rampasan perang, Musa ibn Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke spanyul
sebanyak 7000 orang di bawah pinpinan Thariq ibn Ziyad.
Ibn Ziyad lebih banyak di kenal sebagai penakluk spanyol, karena
pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukankya terdiri dari
sebagian besar suku barbar yang di dukung oleh Musa ibn Nushair dan sebagian
lagi orang yang dikirim oleh kholifah Al- Walid. Pasukan itu kemudian
menyeberangi selat di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad. Sebuah ginung tempat pertama
kali Thariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan pasukannya, dikenal dengan nama Gibraltar(Jabal Thariq).
Dengan dikuasainya daerah ini, maka terbukalah pintu secara luas untu memasuki
spanyol.dalam pertempuran di suatu tempat yang bernama Bakkah, raja Roderick
dapat dikalahkan. Dari situ THariq dan pasukannya terus menaklukan kota-kota
penting, seperti Kardova, Granada, dan Toledo (ibu kota kerajaan Goth saat
itu). Sebelum Thariq menaklukan kota Toledo, ia meminta tambahan pasukan kepada
Musa ibn Nushair di Afrika Utara. Musa menirimkan tambahan pasukan sebanyk 5000
personil, sehingga jumlah pasukan Thariq seluruhnya 12.000 orang, jumlah belum
sebanding dengan pasukan Gpthik yang jauh lebih besar, 100.000 orng.
Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariqibn Ziyad membuka jalan
untuk menaklukan wilayah yang lebih luas lagi. Untuk itu, musa ibn Nushair
merasa perlu melibatkan diri dalam gelandang pertempuran dengan maksid membantu
perjuangan Thariq. Dengan suatu pasukan yang besar, ia berangkat menyeberangi
selat itu dan satu persatu kota dilewatinya dapat ditaklukannya. Setelah Musa
menaklukan Sidonia, Karmona, Seville, dan merida serta mengalahkan kerajaan
Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai lota penting di spanyul.
Termasuk bagian utaranya, mulai dari siragosa sampai Navarre. Gelombang
perluasan wilayah berikutnya
Gelombang perluasan gelombang berikutnya muncul pada masa
pemerintahan kholifah Abdil Aziz tahun 99 H/717 M, kali ini sasaran di tujukan
untuk menguasai daearh sekitar pegunungan Pyrenia dan perancis selatan,
pinpinan pasukan dipercayai kepada Al- Samah, tetapi usahanya gagal dan dia
terbunuh pada tahun 102 H. selanjutnya pinpinan pasukan diserahkan keapada Abd
Al- Rahman ibn Abdullah Al-Ghafiqi. Dengan pasukannya, ia menyerang Bordesus, poiter, dan dari sini ia mencoba
menyerang kota tours. Akan tetapi, di antara kota poiter dan kota tours itu ia
ditahan oleh Chales Martel, sehingga penyerangan keperancis gagal dan tentara
yang dipinpinnya kembali ke spanyol.
Sesudah itu,
masih terdapat penyerangan-penyerangan seperti di ke Avirignon tahun 734, ke
lyon tahun 743 m, dan pulau-pulau yang terdapat di laut Tengah. Majorkax
Korsia, Sardinia, Creta, Rhodes, Cyprus, dan sebagian dari Sicilia juga jatuh
ke tangan islam di zaman Bani Umayayh. Gelombang kedua terbesar dari penyerbuan
kaum muslimin yang geraknya dinulai pada permulaan abad ke-8 M ini, telah
menjangkau seluruh spanyol dan perancis tengah dan bag9ian-bagian penting dari
Itali.
Kemengan-kemenangan
yang di capai umat islam Nampak begitu mudah. Hal itu tidak dapat di pisahkan
dari adanya faktor eksternal dan factor internal yang menguntungka.
Yang dimaksuk
faktor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat di dalam negeri sepanyol
sendiri. Pada masa penaklukan spanyol oleh orang-prang islam, kondisi social,
politik, ekonomi negeri ini berada dalam keadaan menyedihkan. Secara politik,
willah sepanyol terkoyak-koyak dan terbagi-bagi ke dalam beberapa Negara kecil.
Bersamaan dengan itu, penguasa Gothic bersikap tidak toleran terhadap aliran
agama yang dianut oleh penguasa, yaitu yaitu aliran monofisit, apalagi terhadap
agama lain, yahudi, penganut agama yahudi yang merupaka bagian terbesar
daripenduduk spanyol dipaksa dipakti menurut agama Kristen. Yang tidak bersedia
disiksa dan dibunuh secara berutal. Rakyat dibagi-bagi kedalam sistem kelas,
sehingga keadaannya diliputi oleh kemelaratan, ketertindasan, dan ketiadaan
persamaan hak. Di dalam situasi seperti itu, kaum tertindas menanti kedatangan
juru pembebas dan juru pembebasannyamereka temukandari orang islam. Berkenaan
dengan itu, Ameer Ali, seperti dikutip oleh Imamuddin mengatakan, ketika
Afrika(Timur dan Barat) menikmatin kenyamanan dalam segi material, kebersamaan,
keadilan, dan kesejahteraan tetangganya di jazirah spanyol berada dalam keadaan
menyedihkan di bawah kekuasaan tangan besi penguasa visighotic. Disisi
lain, kerajaan kerajaan berada dalam
kemelut perlakuan yang membawa akibat
pada prenderitaan masyarakat. Akibat perlakuan yang keji, koloni-koloni yahudi
yang pentingmenjadi tempat-tempat perlawanan dan peberontakan. Perpecahan dalam
negeri spanyol ini banyak membantu kerhasilan campur tangan islam di tahun 711
M. perpecaha itu amat banyak coraknya dan sudah ada jatuh sebelum kerajaan
Gothic sendiri.
Pepecahan politik memperburuk keadaan ekonomi masyarakat. Padahal
sewaktu spanyol berda di bawah pemerintahan romawi, berkat kesuburan tanahnya,
pertanian maju pesat. Demikian pertambangan, industri, dan perdagangan karena
didukung oleh sarana transportasi yang baik.
Buruknya kondisi social, ekonomi dan keagamaan tersebut terutama disebabkan
oleh keadaan politik yang kacau. Terjadi pada masa pemerintahan raja Roderick,
raja goth yang terakhir dikalahkan. Awal kehancuran kerajaan goth adalah
ketika raja Roderick memindahkan ibu kota negaranya dari Seville ke
Toledo, sementara witisa, sebagai penguasa atas wilayah Toledo pada masa itu.
Sedangkan yang dimaksuk internal adalah suatu kondisi yang tedapat
dalam tubuh penguasa, tokoh-tokoh pejuang, dan para perajurit islam yang
terlibat dalam penaklukan wilayah spanyol. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh
yang yang kuat, tentaranya kompak, bersatu, dan penuh percaya diri, merekapun
cukup berani dan tabah dalam menghadapi setiap pesoalan. Yang terpenting ajaran
islam yang di tujukan para tentara islam
yaitu toleranci, persaudaraan, dan tolong menolong. Sikap toleran dan
persaudaraan yang terdapat pada pribadi kaum muslimin itu menyebabkan penduduk
soanyol menyambut kehadiran islam di sana. Dan Perkembangan
politik di Spanyol tidak lepas dari beberapa aspek yang dapat mempengaruhinya
diantaranya: ekonomi dan sosial. Dari pertama kali Islam menginjakkan kaki di
tanah Spanyol hingga jatuhnya Islam disana, Islam memainkan peranan yang sangat
besar, masa itu berlangsung lebih dari tujuh setengah abad sehingga masa ini
dibagi menjadi beberapa periode.
B.
Perkembanga
Islam di Spanyol
Sejak pertama islam menginjakan kaki ke spanyol dan jatuhnya
kerajaan islam terkhir disana berlangsung lebih dari tuju setengah abad yang di
dalamnya terdapat enam priode
1.
Priode Pertama (711-755
M)
Pada priode ini spanyol berada di bawah pemerintaha para waliyang
diangkat oleh kholifah Bani Umayyah yang berpusat di demaskus. Pada priode ini
stabilitatas politik negeri spanyol belum sempurna. Ganggguan-gangguan masih
serimg terjadi baik dari luar maupun dari dalam. Dan periode ini berakhir
dengan datangnya Abd Al- RhmanAl-Dakhil kespanyol pada tahun 138 h/755 m.
2.
Periode Kudua (755-912 M)
Pada periode ini,spanyol dibawah pemerintahan seorang yang bergelar
Amr (panglima atau gubenur) tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan
islam yang ketika di pegang oleh kholifah Abbasiyah di Baghdad. Periode ini,
umat islam di spanyol mulai mulai memperoleh kemajuan-kemajuan, baik dalam
bidang politik maupun dalam bidang peradaban. Sekalipu demikian, berbagai
ancaman dan kerusuhan terjadi. Pada abad ke-9, stabilitas Negara terganggu
dengan munculnya gerakan krieten fanatik yang mencari kesyahidan(martyrdom).
Dan di periode ini gangguan politik paling serius yang datng dari umat islam
sendiri. Pada tahun 852 golongan
peberontak di Toledo membentuk negara kota
berlangsung selama 80 revolusi. Yang terpenting di antaranya adalah
pemberontakan yang dipinpin oleh hafshun dan anaknya yang berpusat di di
pegunungan dekat Malaga. Sementara itu, perselisihan antara orang-orang barbar
dan prang-orang arab itu masih sering
terjadi.
3.
Periode Ketiga (912-1013
M)
Periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abd Al- Rahman III
yang bergelar “An-Nasir” sampai munculnya ”raja-raja kelompok” yang dikenal dengan sebutan muluk al-Thawaif.
Periode ini spanyol diperintah oleh penguasa dengan galar kholifah,
penggunaan kholifah tersebut bermula dari berita yang di sampaikan kepada Abdirrahman III, bahwa
Al- muktadir, kholifah daulat Bani Abbas di Baghdad meninggal dunia di bunuh
olehpengawalnya sendiri.pada periode ini, umat islam spanyol mencapai
puncakkemajuan dan kejayaan, menyaingi Daulat Abbasiyah di Baghdad. Awal
kehancuran kholifah Bani Umayyah di spanyol adalah ketikaHisyamnailtahta dalam usia sebelas tahun. Oleh kernaitu,
kekuasaan actual berada di tangan pejabat. Akhirnya, pada tahun1013 M, dewan
mantra yang memimpin Cardova menghapuskan jabatan kholifah. Ketika itu, spanyol
sudah terpecah dalam banyak sekali Negara kecil yang berpusat di kota-kota
tertentu.
4.
Periode Keempat
(1013-1086 M)
Periode ini, spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh Negara
kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulukut-Thawaif, yang
berpusat disuatu kotaseoerti seville,Cardova, Toledo, dan sebagainya. Maskipun,
kehidupan politi tidak stabil, namun kamajuan intelektual terus berkembang pada
periode ini. Istana-istana mendorong para serjana dan sastrawan untuk
medapatkan pelindungan dari suatu istana ke istana lain.
5.
Periode Kelima(1086-1248
M)
Periode ini, islam di spanyol maskipun terpecah dalam beberapa
Negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti
murabithun(1086-1143) dan dinasti muahidun(1146-1235 M). dan di periode iniumat
islam tidak mampu dalam serangan keristen yang semakin besar. Tahun1238 M
Cardova jatu ketangan pengusa keristen dan Seville jatuh tahun 1248 M. seluruh
spanyol kecuali Granada.
6.
Periode Keenam (1248-1493
M)
Pada periode ini, islam berkuasa, di bawah dinasti Ahmar (1232-1492
M). Peradaban kembali mengalami kemajuanseperti di zamanAbdurrahmanAn-Nashir.
Oada periode ini pemberontakan oleh anaknya sendiri yaitu Abu Abdullah muhamad
mersa tidak senang terhadap ayahnya untuk mermpas kekuasaannya.dan dua pengusa kristendapat mengalahkan penguasa
yang sah dan Abu Abdullahnaik tahta.yanbg terpehting di periode ini fdengan
berakhirnya kekuasaan iskam di spanyol tahun 1492 M. umat islam setelah
itu dihadapkan dua pilihan, masuk
Kristen dan meninggalkan spanyol. Dan pada tahun 1606 M, boleh dikataka islam
tidak ada lagi di spanyol.
C.
Kemajuan Intelektual
Dalam masa lebih dari tuju abad, kekuasaan islam di
Spanyol, umat islam telah mencapai kejayaannya di sana, banyak prestasi yang
mereka peroleh,bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan kemudian dunia,kepada
kemajuan yang lebih kompleks.
1.
Kemajuan Intelektual
Spanyol adalah negeri yang subur, kesuburan itu menghasilkan
ekonomi yang tinggi dan pada gilirannya banyak menghasilkan pemikir. Yang
terakhir, memberikan saham intelektual tehadap terbentuknya lingkungan budaya
Andalus yang melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra, dan pembangunan fisik di
Spanyol.
a.
Filsafat
Hal ini terjadi pada tahun 961-976 M, atas inisiatif al-Hakam
untuk mengimpor karya-karya ilmiah dan filosofis dari Timur, sehingga Cordova
dengan perpustakaan dan universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat
utama ilmu pengetahuan di Dunia Islam. Tokoh utama dan pertama dalam sejarah
filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad ibn al sayigh (Ibnu Majah).
b.
Sains
Ilmu-ilmu kedokteran, matematika, astronomi, kimia dan lain-lain
juga berkembang dengan baik. Abbas ibn Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan
astronomi (Syalabi,1983:86). Dalam bidang sejarah dan geografi terdapat Ibn Jubair
dari Valencia (1145-1228 M), Ibn Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) dan
lain-lain.
c.
Fiqh
Spanyol Islam adalah penganut mazhab Maliki. Yang
memperkenalkan pertama adalah Ziyad ibn abd al-Rahman.
d.
Music dan
kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam
mencapai kecemerlangan dengan tokohnya al-Hasan ibn Nafi (Zaryab).
e.
Bahasa dan
sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam
pemerintahan Islam Spanyol dan ini dapat diterima oleh orang-orang Islam dan
non Islam. Diantara orang-orang yang ahli dalam bahasaArab dan tata bahasa
adalah Ibn Sayyidih, Ibn Khuruf dan lain-lainnya.
2.
Kemegahan
Pembangunan Fisik
Disamping kemjuan intelektual, Spanyol Islam juga mencapai
kemajuan di bidang pembangunan fisik. Pembangunan fisik yang mendapat perhatian
ummat Islam sangat banyak. antara lain dalam perdangangan, jalan-jalan dan
pasar-pasar, bidang pertanian dan lain-lainya. Namun demikian,
pembangunan-pembangunan fisik yang menonjol adalah pembangunan gedung-gedung,
seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman dan tanaman-tanaman. Di
antara pembangunan yang megah adalah Masjid Cordova, kota al- Zahra, Istana
Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, Istana al-Makmun, Masjid Seville dan
Istana al-Hamra di Granada. Cordova dan Granada di masa Bani Umayah mengalami
perkembangan yang pesat.
Banyak pembangunan yang dilaksanakan, seperti Istana dan
Masjid-masjid. Kota ini diperluas dengan memperbesar tembok yang
mengelilinginya. Dan berdirinya sebuah jembatan dengan gaya arsitektur Islam
yang mempunyai 16 lengkungan dalam gaya Romawi,menghubungkan Cordova dengan
daerah pinggiran di gerbang sungai. Sedangkan di sebelah Barat jambatan itu
berdiri Istana al-Cazar. Perkembangan ini terjadi pada masa pemerintahan
Abdurrahman An-Nasir di pertengahan abad ke-10 M. Cordova juga terkenal dengan
barang-barang kerajinan dari perak, sulaman-sulaman dari sutra dan kulit, yang
mempunyai bentuk khusus. Pada masa ini Cordova menjadi pusat Ilmu Pengetahuan, dan
berdirinya Universitas Cordova. Di samping itu, di kota ini terdapat sebuah
perpustakaan besar yang mempunyai koleksi buku kira-kira 400.000 judul
(Lapidus, 1999:581). Begitu juga dalam bidang pertanian ,dengan pembangunan
irigasi yang baik, membawa kemakmuran dan kesejahteraan kepada masyarakat. Sehingga mampu membangun beberapa Daerah (Hoeve,1994:147).
a.
Cardova
Cordova adalah ibu kota Spanyol sebelum Islam, yang kemudian
diambil alih oleh Bani Umayyah, Abdurrahman Ad-Dakhil (822-852 M). Kemudian
mencapai puncak keindahannya pada masa Abdurrahman An Nasyir (911-961 M). Kota
ini indah dipandang mata. Jembatan besar dibangaun di atas sungai yang mengalir di
tengah kota. Tamantaman dibangun untuk menghiasi. Pohon-pohon dan bunga-bunga
di impor dari Timur. Diantara kebanggaan kota Cordova adalah masjid Cordova. Di
kota Cordova terdapat 491 masjid. Disamping itu, ciri khusus kota adalah adanya
tempat pemandian. Di Cordova terdapat 900 pemandian.
b.
Granada
Granada memiliki tanah yang subur, banyak pegunungan
dan sungai-sungai. Pada sebuah bukit kecil yang tingginya 150 meter di atas
kota Granada terdapat sebuah istana yang indah yang dibuat oleh raja Bani
Akhmar dan diberi nama Al-Hamrah. Al-Hamrah merupakan istana yang permai yang
megah dan puncak ketinggian arsitektur Spanyol Islam. Istana itu dikelilingi
taman-taman yang tidak kalah indahnya. Sedangkan dalam bidang pertanian,
Spanyol sudah mengenal irigasi dan saluran-saluran air. Dengan pembangunan irigasi
yang baik mereka dapat membangun kebunkebun tebu, kapas, padi, jeruk, anggur.
Kemajuan dalam bidang ini membawa kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Karena kemajuan ekonomi Spanyol mampu membangun beberapa kota yang megah dan
mempunyai banyak bangunan yang monumental. Abdurrahman III membangun kota
Cordova dilengkapi dengan taman, Istana, jalan-jalan, masjid, perpustakaan.
Kota termegah adalah Az-Zahrah yang dibangun oleh Abdurrahman III dan kota
Granada yang cantik yang memiliki al-Hamrah terkenal di seluruh Dunia
(Yatim,1997: 99-100).
3.
Factor-faktor Pendukung
Kemajuan
Kemajuan-kemajuan yang terjadi di Spanyol Islam di pengaruhi oleh
beberapa faktor
a.
Adanya
penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan ummat
Islam, seperti abd al-Rahman al-Dakhil, Abd al-Rahman-Wasith dan Abd al-Rahman
al-Nasir.
b.
Adanya
kebijaksanaan penguasa untuk memelopori kegiatan-kegiatan ilmiah Oleh penguasa Dinasti
Umayyah di Spanyol seperti Muhammad ibn abd al-Rahman (852-886 M dan al-Hakam
II al-Muntashir (961-976 M).
c.
Penguasa menegakkan toleransi beragama
terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi,
sehingga mereka ikut berpartisipasi dalam mewujudkan peradaban Islam di Spanyol
(Fakhri,1986:356).
d.
Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat
majemuk yang terdiri dari berbagai komonitas baik agama maupun bangsa sehingga
mereka bekerjasama dan menyumbangkan kelebihannya masing-masing.
e.
Adanya
kesatuan budaya Islam. Meskipun pada saat itu ada persaingan sengit antara Abbasiyah di Baghdad dan Umayyah di Spanyol
tapi para ilmuwan bebas melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu mulai dari
ujung Barat wilayah Islam ke ujung timur.
f.
Perpecahan
politik masa Muluk al-Thawa’if dan sesudahnya tidak menyebabkan mundurnya
peradaban karena setiap Dinasti (raja) di Malaga, Toledo, Seville, Granada dan
lain-lain berusaha menyaingi Cordova bahkan diantaranya justru lebih maju.
D.
Penyebab
Kemunduran dan Kehancuran
1.
Konflik Islam
Dengan Kristen
Kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang-orang
Spanyol Kristen, sehingga kehidupan negara Islam tidak pernah sepi dari
pertentangan antara Islam dan Kristen.
2.
Tidak Adanya
Ideologi Pemersatu
Di Spanyol, sebagaimana politik yang dijalankan Bani Umayyah di
Damaskus, orangorang Arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi. Mereka
masih memberi istilah ‘ibad dan muwalladun kepada para muallaf
itu, suatu ungkapan yang dianggap merendahkan.
3.
Kesulitan Ekonomi
Pada paruh kedua masa Islam di Spanyol, Para menguasa membangun
kota dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat serius, sehingga lalai
Pada paruh kedua masa Islam di Spanyol, Para menguasa membangun kota dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat serius membina perekonomian.
4.
Tidak jelasnya
sistem peralihan kekuasaan
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan di antara ahli waris.
Bahkan, karena inilah kekuasaan bani umayyah runtuh dan mulul at- tawaif
muncul. Beranda yang merupakan kekuasaan islam terakhirdi Spanyol jatuhketangan
perdinand dan Isabella, di antaranya di sebabkan permasalahan ini.
5.
Keterpencilan
Spanyol Islam terpencil dari Dunia Islam yang lain. Ia berjuang
sendirian tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan demikian
tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan di sana (Yatim,
2003:107-108).
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Penaklukan
pertama di spanyol pada masa kholifah bani umayyah yang pada saat itu dipegang oleh kholifah Al- walid. Dan
penaklukan tersebut ada tiga pahlawan yang paling berjasa ada tiga
phalawan yaitu, Tharif ibn Malik,Tharik bin Ziyad, Musa ibn Nushair
Faktor-faktor
yang Mendukung Keberhasilan Islam Masuk ke Spanyol
I.
Faktor Eksternal
a.
Kondisi sosial, politik dan
ekonomi dalam keadaan tidak stabil
·
Secara politik, Spanyol terkoyak-koyak
dan terbagi-bagi menjadi beberapa negara kecil
·
Keadaan sosial begitu menyedihkan, bangsa dibagi-bagi
atas sistem kelas
·
Ekonomi tidak stabil dan lumpuh
·
Ketidak toleran dari penguasa Goth terhadap
agama sealain Kristen
II.
faktor internal
a.
Para pejuang, prajuritdanpemimpinIslam
adalahtokoh-tokoh yang kuat, paratentaranyakompak, bersatu,percayadiri,
danpemberani
b.
TentaraIslam menunjukkanajaranIslam: toleransi,
persaudaraandantolong- menolong
Perkembangan
politik di Spanyol tidak lepas dari beberapa aspek yang dapat mempengaruhinya
diantaranya: ekonomi dan sosial. Dari pertama kali Islam menginjakkan kaki di
tanah Spanyol hingga jatuhnya Islam disana, Islam memainkan peranan yang sangat
besar, masa itu berlangsung lebih dari tujuh setengah abad sehingga masa ini dibagi
menjadi beberapa periode.
DAFTAR
PUSTAKA
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban
islam. Persada, Raja Grafindo,
jakrta. 2010.hal. 87-110