Saturday 23 February 2013

CINTA YANG SESUNGGUHNYA

Seperti itulah hakikat cinta kepada sang kekasih; patuh padanya dan siap berkorban demi kebahagiannya. Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya tentu jauh lebih besar daripada kecintaan kita dari siapa pun di dunia ini; tidak istri, anak-anak atau orang tua sekalipun. Mungkin belum banyak yang kita persembahkan, atau kita korbankan sebagai realisasi cinta kepada sang Khalik. Sehingga terlalu sulit bagi kita mensejajarkan cinta kita dan cinta Allah Azza wa Jalla. Namun kita juga yakin, bahwa Allah Ta’ala tidak pernah menuntut lebih dari apa yang sanggup kita berikan.


Seorang alim berkata, “Barang siapa yang mencintai sesuatu, maka dia akan selalu menyebutnya.” Cinta kepada seseorang, membuat kita sering mengingat dan menyebut namanya. Demikian pula cinta kita kepada Allah Azza wa Jalla, menciptakan kebiasaan berdzikir kepada-Nya, mentaati perintah-Nya dan menjauh dari larangan-Nya, dan cinta Rasulullah saw., membiasakan kita bershalawat dan mengikuti sunnah-sunnahnya
Salah satu momentum untuk membuktikan ketundukan dan cinta kita kepada Allah T’ala dan Rasul-Nya saw., adalah mempersembahkan kurban terbaik pada hari Iedul Adha 1427 tahun ini, bila kita memiliki kesanggupan untuk melakukannya, dan tentu saja disertai keikhlasan dan harapan meraih redha Allah Azza wa Jalla. Semoga kita tidak termasuk orang yang dilarang oleh Rasulullah saw. mendekati tempat shalat sebagaimana sabdanya, “Barang siapa yang memiliki keluasan untuk berkurban, lalu dia tidak melakukannya, maka hendaklah ia tidak mendekati tempat shalat kita.”

0 Comments:

Post a Comment