PEDAMPINGAN UNTUK PENGHIDUPAN KEBERLANJUTAN PETANI
KARET DI DESA SUNGAI KUNYIT HULU, KECAMATAN SUNGAI KUNYIT, KABUPATEN PONTIANAK
DAFTAR
ISI
BAB
I : PENDAHULUAN …………………………………………… 1
A. Kontek
Problematik ……………………………………. 1
B. Fokus Masalah
Pendampingan …………………… 4
C. Tujuan
Pendampingan …………………………… 6
D. Strategi
Pendampingan …………………………… 7
E. Metode
Penelitian Untuk Pendampingan …………… 8
F. Analisis Stakeholder …………………………………... 16
G. Aktivities
Planing …………………………………... 18
H. Sistematika
Penulisa …………………………………… 20
BAB
II : MENELUSURI DESA SUNGAI KUNYIT HULU …… 22
A. Poret Desa
Sungai Kunyit Hulu …………………… 22
B. Desa Sungai
Kunyit Hulu Sebagai Desa Perkebunan….. 32
C. Kebun Karet Sebagai
Sumber Kehidupan Masyarakat.. 35
D. Rutunitas Komunitas Petani Karet …………………… 38
BAB
III : MENGURAI DERITA MEMBANGUN HARAPAN ……. 39
A. Petani Karet
Dirugikan …………………………… 39
B. Ekonomi Petani
Karet Pasca Harga Karet Turun …… 46
C. Kerja Sampingan Sebagai
Jalan Keluar Petani Karet … 47
D. Kebutuhan Hidup
Petani Yang Terus Meningkat …….. 49
BAB
IV : DINAMIKA PROSES PENDAMPINGAN …………. 51
A. Menganalisis
Masalah Melalui Participatory Rural
Appraisal(PRA) ………………………………………… 51
1.
Langkah-Langkah
Proses Pemecahan Masalah …. 53
2.
Strategi
Pendampingan Terhadap Komunitas …. 63
3.
Membentuk
Komunitas Yang Berdaya …………. 64
4.
Merancang aksi ………………………………… 67
5.
Menjalin kerja
sama dengan dengan stakeholder …. 67
6.
Membangun
Komunitas Melalu Melalui Gapoktan
Darma
Agung ………………………………… 68
BAB
V : REFLEKSI ………………………………………… 69
A. Sebuah Analisa
Perubahan ………………………… 69
B. Konsep
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Islam …. 74
C. Implementasi
Dakwah Bil Hal ………………… 78
BAB
VI : PENUTUP ………………………………………… 82
A. Kesimpulan ………………………………………… 82
B. Saran dan Rekomendasi ………………………… 83
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………………… 85
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Kontek
Problematik
Saat ini kehidupan petani karet di Desa Sungai
Kunyit Hulu masih menjerit dikarenakan harga karet menurun yang semula Rp
12.000 perkilogram menjadi Rp 4.000 perkilogram. Menurunnya harga karet membuat
beberapa petani karet mencari penghasilan tambahan, bahkan ada beberapa petani
karet lebih memilih mencari kerja di luar. Karena karet yang sejak dahulu
merupakan mata pencarian tumpuan masyarakat, dengan kondisi seperti ini
pendapatan petani karet menurun.
Banyak petani karet mengeluhkan karena harga karet
menurun. Perkilogram karet hanya dihargai Rp 4 ribu. Persoalan menurunnya harga
karet ini tidak sebanding dengan keperluan petani karet dalam memenuhi
kebutuhan pokok sehari-hari. Sedangkan para penureh karet di Desa Sungai Kunyit
Hulu ada yang perhari petani hanya bisa mengahasilkan karet lima sampai enam kilogram.
Ini tidak cukup untuk kebutuhan hidup. Beras saja belasan ribu per kilogram,
Belum untuk lauk-pauknya.