PENDEKATAN
SOSIOLOGIS DALAM PENELITIAN AGAMA ISLAM
Organisasi Profesi Guru
Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.
Tema Gambar Slide 2
Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.
Tema Gambar Slide 3
Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.
Saturday 22 December 2012
Sunday 18 November 2012
BAHAGIA DI ATAS PENDERITAAN BUMI
Bahagia di
atas penderitaan bumi
Kita tidak tahu menahu
tentang penderitaan bumi
Bahkan sebagian dari kita
tahu bahwa bumi sedang menderita
Tapi kita abaikan, demi
kepuasan kita untuk melakukan apapun di atas bumi
Kita tidak tahu bahwa bumi
sedang menangis , menjerit setiap mala
Thursday 1 November 2012
GEPENG DAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH
|
|
Tuesday 2 October 2012
PROSEDUR REFLEKSI
Ada
beberapa hal yang harus dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan PTK antara
lain: Refleksi awal, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
1. Refleksi Awal
Refleksi awal
yaitu pengajar merefleksikan masalah-masalah yang ada di kelasnya. Permasalahan pembelajaran bisa
disebabkan oleh permasalahan kelas, yaitu apabila mayoritas siswa mengalami dan
permasalahan individu bila hanya satu dua anak yang mengalami. Gejala
permasalahan kelas yang mudah dikenali antara lain prestasi rendah, kelas
pasif, partisipasi rendah, motivasi belajar siswa rendah dan lainnya.
Kadang-kadang ide datang dari orang lain untuk melakukan PTK dengan mengajak
guru di sekolah. Kegiatan refleksi awal ini terdiri dari identifikasi masalah,
analisis masalah, perumusan masalah, dan perumusan hipotesis tindakan.
Identifikasi masalah yaitu menemukan masalah yang mengganggu proses belajar dan menghalangi tercapainya tujuan. Caranya adalah Renungkan, pikirkan, dan refleksikan kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan yang berdampak pada kurang optimalnya proses dan hasil belajar. Pengajar juga perlu mengidentifikasi kelebihan dan keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan sebagai acuan tindakan yang akan dilakukan.
Analisis masalah yaitu membandingkan atau mempertimbangkan masalah mana yang diprioritaskan atau mendesak untuk segera diatasi dan juga strategis. Masalah yang perlu dipilih adalah masalah yang sangat strategis, masalah yang sangat mendesak untuk segera diatasi, dalam penaganannya dapat dilakukan oleh pengajar dan sesuai dengan prioritas
Perumusan masalah yaitu tindakan merumuskan semua permasalahan yang telah diidentifikasi dan di analisis secara cermat dan teliti dan dituangkan dalam sebuah kalimat atau pertanyaan. Rumusan masalah hendaknya jelas, spesifik dan operasional. Dalam merumuskan masalah perlu diperhatikan Masalah dirumuskan secara jelas, tidak mempunyai makna ganda, Masalah dapat dituangkan dalam kalimat tanya, Rumusan masalah pada umumnya menunjukan hubungan antar dua atau lebih variabel, Rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik yaitu memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan, dan Menunjukan secara jelas subjek penelitian
Identifikasi masalah yaitu menemukan masalah yang mengganggu proses belajar dan menghalangi tercapainya tujuan. Caranya adalah Renungkan, pikirkan, dan refleksikan kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan yang berdampak pada kurang optimalnya proses dan hasil belajar. Pengajar juga perlu mengidentifikasi kelebihan dan keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan sebagai acuan tindakan yang akan dilakukan.
Analisis masalah yaitu membandingkan atau mempertimbangkan masalah mana yang diprioritaskan atau mendesak untuk segera diatasi dan juga strategis. Masalah yang perlu dipilih adalah masalah yang sangat strategis, masalah yang sangat mendesak untuk segera diatasi, dalam penaganannya dapat dilakukan oleh pengajar dan sesuai dengan prioritas
Perumusan masalah yaitu tindakan merumuskan semua permasalahan yang telah diidentifikasi dan di analisis secara cermat dan teliti dan dituangkan dalam sebuah kalimat atau pertanyaan. Rumusan masalah hendaknya jelas, spesifik dan operasional. Dalam merumuskan masalah perlu diperhatikan Masalah dirumuskan secara jelas, tidak mempunyai makna ganda, Masalah dapat dituangkan dalam kalimat tanya, Rumusan masalah pada umumnya menunjukan hubungan antar dua atau lebih variabel, Rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik yaitu memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan, dan Menunjukan secara jelas subjek penelitian
Hipotesis tindakan yaitu dugaan
terhadap tindakan yang akan dilakukan nantinya. Hipotesis dikembangkan
berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Hipotesis yang baik harus dapat
diuji secara empiris, artinya dampak tindakan yang dilakukan dapat diukur baik
secara kualitatif ataupun kuantitatif.
2. Kegiatan Perencanaan
2. Kegiatan Perencanaan
Bila penyebab
utama permasalahan kelas ditemukan, maka langkah berikutnya yaitu merencanakan
tindakan. Rencana tindakan ini disusun untuk menguji secara empiris hipotesis
tindakan yang telah dirumuskan. Tindakan harus berdasarkan teori-teori belajar,
metode, strategi mengajar yang telah ada dan dari hasil penelitian sebelumnya
mengenai tindakan tersebut. Rencana tindakan berupa langkah-langkah
tindakan secara sistematis dan rinci. Peneliti perlu menentukan kriteria keberhasilan dari
tindakan yang akan dilakukan agar ada target yang akan dicapai. Rencana
tindakan meliputi: materi (bahan ajar), metode atau teknik mengajar, teknik dan
instrumen observasi dan evaluasi, kendala yang mungkin timbul pada saat
implementasi, dan alternatif pemecahannya
3. Kegiatan Pelaksanaan
Setelah
menyusun rencana tindakan, kegiatan berikutnya adalah mengimplementasikan
tindakan dan mengamati hasilnya.
Rencana tindakan diimplementasikan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran guru
seperti yang direncanakan. Rencana tindakan yang merupakan prosedur suatu
metode, strategi pembelajaran tertentu ini akan dilaksanakan dalam konteks
sekolah tersebut dan tiap sekolah berbeda. Pada tahapan ini, rancangan strategi
dan skenario pembelajaran diterap- kan.
Skenario tindakan harus dilaksanakan
secara benar tampak berlaku wajar. Pada PTK yang dilakukan guru, pelaksanaan
tindakan umumnya dilakukan dalam waktu antara 2 sampai 3 bulan. Waktu tersebut
dibutuhkan untuk dapat menyesaikan sajian beberapa pokok bahasan dan mata
pelajaran tertentu. Pada tahap inilah pengajar berperan ganda, yaitu sebagai
praktisi (pelaksana pembelajaran) dan sekaligus sebagai peneliti (pengamat).
4. Kegiatan Observasi
Tahapan
ini sebenarnya berjalan secara bersamaan pada saat pelaksa- naan tindakan.
Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, keduanya berlangsung
dalam waktu yang sama. Pada tahapan ini, peneliti (atau guru apabila ia
bertindak sebagai peneliti) melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal
yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi/penilaian
yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario
tindakan dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan hasil belajar
siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil
kuis, presensi, nilai tugas dan lain-lain) tetapi juga data kualitatif yang
menggambarkan keaktifan siswa, atau antusias siswa. Observasi juga bisa
dilakukan alat perekam mekanik-elektronik.
5. Refleksi
Refleksi adalah
evaluasi secara jujur oleh tim dan kolaborator terhadap proses dan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Refleksi dimaksudkan untuk
mengindentifikasi kekurangan baik proses maupun hasilnya yang belum menunjukkan
hasil maksimal. Bila sudah ditemukan kekurangannya, maka tim perlu mencari
kekurangan dan menentukan solusi. Rancangan tindakan pada siklus berikutnya
harus sudah disesuaikan dengan hasil refleksi. Perbaikan tindakan akan terus
dilakukan sampai pada keadaan saturasi.
Tahap ini meliputi kegiatan: menganalisis, memaknai, menjelaskan, dan menyimpulkan data yang diperoleh dari pengamatan (bukti empiris), serta mengaitkannya dengan teori yang digunakan (kerangka konseptual). Hasil refleksi ini dijadikan dasar untuk menyusun perencanaan tindakan siklus berikutnya. Refleksi yang tajam dan terpercaya akan diperoleh masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan tindakan berikutnya. Kadar ketajaman refleksi ditentukan oleh tingkat ketajaman dan keragaman instrumen observasi yang digunakan
Tahap ini meliputi kegiatan: menganalisis, memaknai, menjelaskan, dan menyimpulkan data yang diperoleh dari pengamatan (bukti empiris), serta mengaitkannya dengan teori yang digunakan (kerangka konseptual). Hasil refleksi ini dijadikan dasar untuk menyusun perencanaan tindakan siklus berikutnya. Refleksi yang tajam dan terpercaya akan diperoleh masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan tindakan berikutnya. Kadar ketajaman refleksi ditentukan oleh tingkat ketajaman dan keragaman instrumen observasi yang digunakan
. B. Prosedur Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas
PTK
bukan hanya bertujuan mengungkapkan penyebab dari berbagai permasalahan
pembelajaran yang dihadapi seperti kesulitan siswa dalam mempelajari
pokok-pokok bahasan tertentu, tetapi yang lebih penting lagi adalah memberikan
pemecahan masalah berupa tindakan tertentu untuk meningkatkan kualitas proses
dan hasil belajar.
Pembahasan
berikutnya akan menguraikan prosedur pelaksanaan PTK yang meliputi penetapan
fokus permasalahan, perencanaan tindakan, pelak- sanaan tindakan yang diikuti
dengan kegiatan observasi, interpretasi, dan analisis, serta refleksi. Apabila
diperlukan, pata tahap selanjutnya disusun rencana tinda lanjut. Upaya tersebut
dilakukan secara berdaur membentuk suatu siklus. Langkah-langkah pokok yang
ditempuh pada siklus pertama dan siklus-siklus berikutnya. Sesudah menetapkan
pokok permasalahan secara mantap langkah berikutnya adalah:
- Perencanaan tindakan
- Pelaksanaan tindakan
- Pengumpulan data (pengamatan/observasi)
- Refleksi (analisis, dan interpretasi)
Hasil
refleksi siklus pertama akan mengilhami dasar pelaksanaan siklus kedua.
Setelah permasalahan ditetapkan, pelaksanaan
PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri atas empat tahap kegiatan. Hasil
refleksi siklus pertama akan dapat diketahui keberhasilan atau hambatan dalam
hasil tindakan, peneliti kemudian mengidentifikasi permasalahannya untuk
menentukan rancangan siklus berikutnya. Kegiatan yang dilakukan dalam siklus
kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan sebelumnya yang
ditunjukan untuk mengatasi berbagai hambatan/ kesulitan yang ditemukan dalam
siklus sebelumnya.
Dengan menyusun rancangan untuk
siklus kedua, peneliti dapat melanjutkan dengan tahap kegiatan-kegiatan seperti
yang terjadi dalam siklus pertama. Jika sudah selesai dengan siklus kedua dan
peneliti belum merasa puas, dapat dilanjutkan pada siklus ketiga, yang
tahapannya sama dengan siklus terdahulu. Tidak ada ketentuan tentang berapa
siklus harus dilakukan, namun setiap penelitian minimal dua siklus dan setiap
siklus minimal tiga pertemuan.
1. Penetapan Fokus
Permasalahan
Sebelum
suatu masalah ditetapkan/dirumuskan, perlu ditumbuhkan sikap dan keberanian
untuk mempertanyakan, misalnya tentang kualitas proses dan hasil pembelajaran
yang dicapai selama ini. Sikap tersebut diperlukan untuk menumbuhkan keinginan
peneliti memperbaiki kualitas pembelajaran. Tahapan ini disebut dengan tahapan
merasakan adanya masalah. Jika dirasakan ada hal-hal yang perlu diperbaiki
dapat diajukan pertanyaan seperti di bawah ini.
- Apakah kompetensi awal siswa yang mengikuti pelajaran cukup memadai?
- Apakah proses pembelajaran yang dilakukan cukup efektif?
- Apakah sarana pembelajaran cukup memadai?
- Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas?
- Apakah suasana dalam proses belajar mengajar kondusif?
Secara umum karaktersitik suatu
masalah yang layak diangkat untuk PTK adalah sebagai berikut.
- Masalah itu menunjukkan suatu kesenjangan antara teori dan fakta empirik yang dirasakan dalam proses pembelajaran.
- Masalah tersebut memungkinkan untuk dicari dan diidentifikasi faktor-faktor penyebabnya. Faktor-faktor tersebut menjadi dasar atau landasan untuk menentukan alternatif solusi.
- Masalah tersebut sangat merisaukan dan mendesak untuk segera diatasi.
- Adanya kemungkinan untuk dicarikan alternatif solusi bagi masalah tersebut melalui tindakan nyata yang dapat dilakukan guru/peneliti.
Dianjurkan agar masalah yang dipilih
untuk diangkat sebagai masalah PTK adalah yang memiliki nilai yang bukan
sesaat, tetapi memiliki nilai strategis bagi keberhasilan pembelajaran lebih
lanjut dan memungkinkan diperolehnya model tindakan efektif yang dapat
dipergunakan untuk memecahkan masalah serumpun. Pertanyaan yang dapat diajukan
untuk menguji kelayakan masalah yang dipilih antara lain seperti di bawah ini.
- Apakah masalah yang dirasakan secara jelas teridentifikasi dan terformulasikan dengan benar?
- Apakah ada masalah lain yang terkait dengan masalah yang akan dipecahkan?
- Adakah hasil penelitian pendukung dari masalah yang akan dipecahkan
- Apakah ada bukti empirik yang memperlihatkan nilai guna untuk perbaikan praktik pembelajaran jika masalah tersebut dipecahkan?
Setelah memperoleh sederet permasalahan melalui identifikasi, dilanjut- kan
dengan analisis untuk menentukan kepentingan. Analisis terhadap masa- lah juga
dimaksud untuk mengetahui proses tindak lanjut perbaikan atau pemecahan yang
dibutuhkan. Adapun yang dimaksud dengan analisis masalah di sini ialah kajian
terhadap permasalahan dilihat dari segi kelayakannya.
Analisis masalah dipergunakan untuk
merancang tindakan baik dalam bentuk spesifikasi tindakan, keterlibatan
peneliti, waktu dalam satu siklus, indikator keberhasilan, peningkatan sebagai
dampak tindakan, dan hal-hal yang terkait lainya dengan pemecahan yang
diajukan.
Pada
tahap selanjutnya, masalah-masalah yang telah diidentifikasi dan ditetapkan
dirumuskan secara jelas, spesifik, dan operasional. Perumusan masalah yang
jelas memungkinkan peluang untuk pemilihan tindakan yang tepat. Contoh rumusan
masalah yang mengandung tindakan alternatif yang ditempuh antara lain sebagai
berikut.
- Apakah strategi pembelajaran menulis yang berorientasi pada proses dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis?
- Apakah pembelajaran berorientasi proses dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran?
- Apakah penyampaian materi dengan menggunakan LKS dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran?
- Apakah penggunaan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPS?
2. Perencanaan Tindakan
Setelah
masalah dirumuskan secara operasional, perlu dirumuskan alternatif tindakan
yang akan diambil. Alternatif tindakan yang dapat diambil dapat dirumuskan ke
dalam bentuk hipotesis tindakan dalam arti dugaan mengenai perubahan yang akan
terjadi jika suatu tindakan dilakukan. Perencanaan tindakan memanfaatkan secara
optimal teori-teori yang relevan dan pengalaman yang diperoleh di masa lalu
dalam kegiatan pembelajaran/penelitian sebidang. Bentuk umum rumusan hipotesis
tindakan berbeda dengan hipotesis dalam penelitian formal.
Secara rinci, tahapan perencanaan
tindakan terdiri atas kegiatan- kegiatan sebagai berikut.
- Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa rumusan masalah. Umumnya dimulai dengan menetapkan berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah, kemudian dipilih tindakan yang paling menjanjikan hasil terbaik dan yang dapat dilakukan guru.
- Mentukan cara yang tepat untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan menjabarkan indikator-indikator keberhasilan.
- Membuat secara rinci rancangan tindakan yang akan dilaksanakan mencakup; (a) Bagian isi mata pelajaran dan bahan belajarnya; (b) Merancang strategi dan langkah pembelajaran sesuai dengan tindakan yang dipilih; serta (c) Menetapkan indikator ketercapaian dan menyusun instrumen pengumpul data yang sesuai.
3. Pelaksanaan Tindakan
Pada
tahapan ini, rancangan strategi dan skenario pembelajaran yang terdiri dari
kegiatan awal, inti, dan penutup diterapkan. Skenario tindakan harus
dilaksanakan secara benar tampak berlaku wajar. Pada PTK yang dilakukan guru,
pelaksanaan tindakan umumnya dilakukan dalam waktu antara 2 sampai 3 bulan.
Waktu tersebut dibutuhkan untuk dapat menyesaikan sajian beberapa pokok bahasan
dan mata pelajaran tertentu. Berikut disajikan contoh aspek-aspek rencana
(skenario) tindakan yang akan dilakukan pada satu PTK.
1. Dirancang penerapan metode
tugas dan diskusi dalam pembelajaran X untuk pokok bahasan: A, B, C, dan D.
2. Format tugas: pembagian
kelompok kecil sesuai jumlah pokok bahasan, pilih ketua, sekretaris, dll oleh
dan dari anggota kelompok, bagi topik bahasan untuk kelompok dengan cara
random, dengan cara yang menyenangkan.
3. Kegiatan kelompok;
mengumpulkan bacaan, melalui diskusi anggota kelompok bekerja/ belajar memahami
materi, menuliskan hasil diskusi dalam OHP untuk persiapan presentasi.
4.
Presentasi dan diskusi pleno; masing-masing kelompok menyajikan hasil kerjanya
dalam pleno kelas, guru sebagai moderator, lakukan diskusi, ambil kesimpulan
sebagai hasil pembelajaran.
5.
Jenis data yang dikumpulkan; berupa makalah kelompok, lembar OHP hasil kerja
kelompok, siswa yang aktif dalam diskusi, serta hasil belajar yang dilaksanakan
sebelum (pretes) dan setelah (postes) tindakan dilak- sanakan.
4. Pengamatan/Observasi dan
Pengumpulan Data
Tahapan
ini sebenarnya berjalan secara bersamaan pada saat pelaksanaan tindakan.
Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, keduanya berlangsung
dalam waktu yang sama. Pada tahapan ini, peneliti (atau guru apabila ia
bertindak sebagai peneliti) melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal
yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan
data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi/penilaian yang telah
disusun. Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan
dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data
yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis,
presensi, nilai tugas, dan lain-lain), tetapi juga data kualitatif yang
menggambarkan keaktifan siswa, atusias siswa, mutu diskusi yang dilakukan, dan
lain-lain.
Instrumen
yang umum dipakai adalah (a) soal tes, kuis; (b) rubrik; (c) lembar observasi;
dan (d) catatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data secara obyektif
yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, seperti aktivitas siswa
selama pemberian tindakan berlangsung, reaksi mereka, atau pentunjuk lain yang
dapat dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
Suharsini dkk.2006.Penelitian Tindakan
Kelas.Jakarta : Bumi Aksara
I
Made Sutama .2006.Guru Sebagai Peneliti. http:/www.forumguru.com/diakses, 10
Oktober 2012.
http://zulkarnaini.net/2008/10/penelitian-tindakan-kelas,
diakses pada 10 Oktober 2012, Pkl. 19.00
http://sarastiana.com/2011/10/05/prosedure-tindakan
-kelas, diakses pada 10 Oktober 2012, Pkl. 19.00
http://www.rosyid.info/2010/06/prosedur-pelaksanaan-ptk,
diakses pada 10 Oktober 2011, Pkl. 19.00
Raka
Joni. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PCP PGSM Dikjen Dikti.
Soedarsono,
(1997). Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Dirjen dikti BP3 GSD Yogyakarta
Suyanto.
(1997). Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Depdikbud
Tim
Pelatihan Proyek PGSM, (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan
Sunday 27 May 2012
Kenangan Terindah
OLEH: NURUL HIDAYAH
perasaan selalu terhanhatui olehnya. mimang benar ketika perasaan kitika sampai di hati akan sulit untuk melepas, segala cara uda dilakukan hany untuknya. namun tidak juga terpenuhi. cinta sungguh sungguh indah, walaupun tida terbalas.
Mencintai seseorang adalah hal yang sering kita alami, tapi kadang cinta kita terbalas kadang cinta kita di abaikan (tak terbalas) oleh seseorang.
hati sebagai pusatnya cinta bisa sakit karena cinta. dengan demikian janganlah memberikan hatimu kepeda orang yang tidak mencintai. karena apabila hati di berikan kepada yang tidak mencintai. maka tunggulah kehancurannya..
Seperti itulah hakikat cinta kepada sang kekasih; patuh padanya
dan siap berkorban demi kebahagiannya. Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya
tentu jauh lebih besar daripada kecintaan kita dari siapa pun di dunia ini;
tidak istri, anak-anak atau orang tua sekalipun. Mungkin belum banyak yang kita
persembahkan, atau kita korbankan sebagai realisasi cinta kepada sang Khalik.
Sehingga terlalu sulit bagi kita mensejajarkan cinta kita dan cinta Allah Azza
wa Jalla. Namun kita juga yakin, bahwa Allah Ta’ala tidak pernah menuntut lebih
dari apa yang sanggup kita berikan.
Pesan terakhir saya janganlah pernah menunggu sesuatu yang tidak pasti dan janganlah pernah memikirkan sesuatu yang sedikitpun tidak pernah memikirkan dirimu
Sunday 6 May 2012
MASUKNYA ISLAM DI SPANYUL
oleh: NURUL HIDAYAH
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sepanyol diduduki umat islam
pada masa kholifah Al- walid (705-715 M), salah seorang kholifah dari Bani
Umayyah yang berpusat di Damaskus. Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat
tiga pahlawan islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan pasukan
di sana. Mereka adalah Thariq ibn Malik, Tharif ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair.
Kemenangan-kemenangan yang dicapai oleh umat islam dengan
adanya dua faktor yaitu faktor eksternal
dan faktor internal yang menguntungkan. Sehingga islam dengan mudah menguasai
kota-kota yang ada di Andalus (spanyol), di antara kota-kota yang dikuasai
islam adalah siville, Kardova, Granada, Murcia, dan Toledo. Sejak Pasukan islam memperoleh kemenangan dengan
mudah. Karena, pasukan islam mendapat dukungan dari rakyat setempat yang sejak
lama menderita akibat kekejaman penguasa.
B.
RUMUSAN MASALAH
Pada
zaman siapa pertama kali islam masuk kesepanyol ?
Begaimana
perkembangan perkembangan islam di spanyol ?
Apa
faktor-faktor yang menyebabkan islam dengan cepat menguasai spanyol ?
C.
TUJUAN
PENULISAN
Penulisan
makalah ini, bertujuan untuk mengkaji “Peradaban Islam di Spanyol”. Dari awal
masuknya sampai, pekembangannya dan kemundurannnya. Akan tetapi makalah,
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, keritikan dan saran
anda yang yang dapat memutivasi saya tunggu.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Masuknya Islam
Ke Sepanyol
Sebagaimana di sebutkan di atas islam masuk ke spanyol pada masa
kholifah Al- Walid (705-715 M), sebelum menaklukan spanyol, umat islam telah
menguasai afrika utara dan menjadikan salah satu oposisi dari dinasti bani
umayyah. Dalam proses penaklukan spanyol terdapat tiga pahlan islam yang yang
dapat dikatakan paling nerjasa memimpin satuan-satuan pasukan ke sana. Mereka
adalah Tharif ibn Malik,Tharif ibn Ziyad, dan Masa ibn Nushair. Tharif dapat
disebut sebagai perintis dan penyelidik. Ia menyeberangi selat yang berada di
antara Maroko dan benua Eropa itu dengan
pasukan perang, lima ratus orang di antaranya adalah tentara berkuda, mereka
memiliki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian. Penyerbuan itu Thoriq
tidak mendapatkan perlawanan yang berat. Ia menang dan kembali ke Afrika utara
membawa harta rampasa yang tidak sedikit jumlahnya. Di dorong oleh keberhasilan
Thoriq dan kemelut yang terjadi dalam tubuh kerajaan Visighotick yang
berkuasa di spanyol pada saat itu, serta dorangan yang besar untuk mendapatkan harta
rampasan perang, Musa ibn Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke spanyul
sebanyak 7000 orang di bawah pinpinan Thariq ibn Ziyad.
Ibn Ziyad lebih banyak di kenal sebagai penakluk spanyol, karena
pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukankya terdiri dari
sebagian besar suku barbar yang di dukung oleh Musa ibn Nushair dan sebagian
lagi orang yang dikirim oleh kholifah Al- Walid. Pasukan itu kemudian
menyeberangi selat di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad. Sebuah ginung tempat pertama
kali Thariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan pasukannya, dikenal dengan nama Gibraltar(Jabal Thariq).
Dengan dikuasainya daerah ini, maka terbukalah pintu secara luas untu memasuki
spanyol.dalam pertempuran di suatu tempat yang bernama Bakkah, raja Roderick
dapat dikalahkan. Dari situ THariq dan pasukannya terus menaklukan kota-kota
penting, seperti Kardova, Granada, dan Toledo (ibu kota kerajaan Goth saat
itu). Sebelum Thariq menaklukan kota Toledo, ia meminta tambahan pasukan kepada
Musa ibn Nushair di Afrika Utara. Musa menirimkan tambahan pasukan sebanyk 5000
personil, sehingga jumlah pasukan Thariq seluruhnya 12.000 orang, jumlah belum
sebanding dengan pasukan Gpthik yang jauh lebih besar, 100.000 orng.
Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariqibn Ziyad membuka jalan
untuk menaklukan wilayah yang lebih luas lagi. Untuk itu, musa ibn Nushair
merasa perlu melibatkan diri dalam gelandang pertempuran dengan maksid membantu
perjuangan Thariq. Dengan suatu pasukan yang besar, ia berangkat menyeberangi
selat itu dan satu persatu kota dilewatinya dapat ditaklukannya. Setelah Musa
menaklukan Sidonia, Karmona, Seville, dan merida serta mengalahkan kerajaan
Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai lota penting di spanyul.
Termasuk bagian utaranya, mulai dari siragosa sampai Navarre. Gelombang
perluasan wilayah berikutnya
Gelombang perluasan gelombang berikutnya muncul pada masa
pemerintahan kholifah Abdil Aziz tahun 99 H/717 M, kali ini sasaran di tujukan
untuk menguasai daearh sekitar pegunungan Pyrenia dan perancis selatan,
pinpinan pasukan dipercayai kepada Al- Samah, tetapi usahanya gagal dan dia
terbunuh pada tahun 102 H. selanjutnya pinpinan pasukan diserahkan keapada Abd
Al- Rahman ibn Abdullah Al-Ghafiqi. Dengan pasukannya, ia menyerang Bordesus, poiter, dan dari sini ia mencoba
menyerang kota tours. Akan tetapi, di antara kota poiter dan kota tours itu ia
ditahan oleh Chales Martel, sehingga penyerangan keperancis gagal dan tentara
yang dipinpinnya kembali ke spanyol.
Sesudah itu,
masih terdapat penyerangan-penyerangan seperti di ke Avirignon tahun 734, ke
lyon tahun 743 m, dan pulau-pulau yang terdapat di laut Tengah. Majorkax
Korsia, Sardinia, Creta, Rhodes, Cyprus, dan sebagian dari Sicilia juga jatuh
ke tangan islam di zaman Bani Umayayh. Gelombang kedua terbesar dari penyerbuan
kaum muslimin yang geraknya dinulai pada permulaan abad ke-8 M ini, telah
menjangkau seluruh spanyol dan perancis tengah dan bag9ian-bagian penting dari
Itali.
Kemengan-kemenangan
yang di capai umat islam Nampak begitu mudah. Hal itu tidak dapat di pisahkan
dari adanya faktor eksternal dan factor internal yang menguntungka.
Yang dimaksuk
faktor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat di dalam negeri sepanyol
sendiri. Pada masa penaklukan spanyol oleh orang-prang islam, kondisi social,
politik, ekonomi negeri ini berada dalam keadaan menyedihkan. Secara politik,
willah sepanyol terkoyak-koyak dan terbagi-bagi ke dalam beberapa Negara kecil.
Bersamaan dengan itu, penguasa Gothic bersikap tidak toleran terhadap aliran
agama yang dianut oleh penguasa, yaitu yaitu aliran monofisit, apalagi terhadap
agama lain, yahudi, penganut agama yahudi yang merupaka bagian terbesar
daripenduduk spanyol dipaksa dipakti menurut agama Kristen. Yang tidak bersedia
disiksa dan dibunuh secara berutal. Rakyat dibagi-bagi kedalam sistem kelas,
sehingga keadaannya diliputi oleh kemelaratan, ketertindasan, dan ketiadaan
persamaan hak. Di dalam situasi seperti itu, kaum tertindas menanti kedatangan
juru pembebas dan juru pembebasannyamereka temukandari orang islam. Berkenaan
dengan itu, Ameer Ali, seperti dikutip oleh Imamuddin mengatakan, ketika
Afrika(Timur dan Barat) menikmatin kenyamanan dalam segi material, kebersamaan,
keadilan, dan kesejahteraan tetangganya di jazirah spanyol berada dalam keadaan
menyedihkan di bawah kekuasaan tangan besi penguasa visighotic. Disisi
lain, kerajaan kerajaan berada dalam
kemelut perlakuan yang membawa akibat
pada prenderitaan masyarakat. Akibat perlakuan yang keji, koloni-koloni yahudi
yang pentingmenjadi tempat-tempat perlawanan dan peberontakan. Perpecahan dalam
negeri spanyol ini banyak membantu kerhasilan campur tangan islam di tahun 711
M. perpecaha itu amat banyak coraknya dan sudah ada jatuh sebelum kerajaan
Gothic sendiri.
Pepecahan politik memperburuk keadaan ekonomi masyarakat. Padahal
sewaktu spanyol berda di bawah pemerintahan romawi, berkat kesuburan tanahnya,
pertanian maju pesat. Demikian pertambangan, industri, dan perdagangan karena
didukung oleh sarana transportasi yang baik.
Buruknya kondisi social, ekonomi dan keagamaan tersebut terutama disebabkan
oleh keadaan politik yang kacau. Terjadi pada masa pemerintahan raja Roderick,
raja goth yang terakhir dikalahkan. Awal kehancuran kerajaan goth adalah
ketika raja Roderick memindahkan ibu kota negaranya dari Seville ke
Toledo, sementara witisa, sebagai penguasa atas wilayah Toledo pada masa itu.
Sedangkan yang dimaksuk internal adalah suatu kondisi yang tedapat
dalam tubuh penguasa, tokoh-tokoh pejuang, dan para perajurit islam yang
terlibat dalam penaklukan wilayah spanyol. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh
yang yang kuat, tentaranya kompak, bersatu, dan penuh percaya diri, merekapun
cukup berani dan tabah dalam menghadapi setiap pesoalan. Yang terpenting ajaran
islam yang di tujukan para tentara islam
yaitu toleranci, persaudaraan, dan tolong menolong. Sikap toleran dan
persaudaraan yang terdapat pada pribadi kaum muslimin itu menyebabkan penduduk
soanyol menyambut kehadiran islam di sana. Dan Perkembangan
politik di Spanyol tidak lepas dari beberapa aspek yang dapat mempengaruhinya
diantaranya: ekonomi dan sosial. Dari pertama kali Islam menginjakkan kaki di
tanah Spanyol hingga jatuhnya Islam disana, Islam memainkan peranan yang sangat
besar, masa itu berlangsung lebih dari tujuh setengah abad sehingga masa ini
dibagi menjadi beberapa periode.
B.
Perkembanga
Islam di Spanyol
Sejak pertama islam menginjakan kaki ke spanyol dan jatuhnya
kerajaan islam terkhir disana berlangsung lebih dari tuju setengah abad yang di
dalamnya terdapat enam priode
1.
Priode Pertama (711-755
M)
Pada priode ini spanyol berada di bawah pemerintaha para waliyang
diangkat oleh kholifah Bani Umayyah yang berpusat di demaskus. Pada priode ini
stabilitatas politik negeri spanyol belum sempurna. Ganggguan-gangguan masih
serimg terjadi baik dari luar maupun dari dalam. Dan periode ini berakhir
dengan datangnya Abd Al- RhmanAl-Dakhil kespanyol pada tahun 138 h/755 m.
2.
Periode Kudua (755-912 M)
Pada periode ini,spanyol dibawah pemerintahan seorang yang bergelar
Amr (panglima atau gubenur) tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan
islam yang ketika di pegang oleh kholifah Abbasiyah di Baghdad. Periode ini,
umat islam di spanyol mulai mulai memperoleh kemajuan-kemajuan, baik dalam
bidang politik maupun dalam bidang peradaban. Sekalipu demikian, berbagai
ancaman dan kerusuhan terjadi. Pada abad ke-9, stabilitas Negara terganggu
dengan munculnya gerakan krieten fanatik yang mencari kesyahidan(martyrdom).
Dan di periode ini gangguan politik paling serius yang datng dari umat islam
sendiri. Pada tahun 852 golongan
peberontak di Toledo membentuk negara kota
berlangsung selama 80 revolusi. Yang terpenting di antaranya adalah
pemberontakan yang dipinpin oleh hafshun dan anaknya yang berpusat di di
pegunungan dekat Malaga. Sementara itu, perselisihan antara orang-orang barbar
dan prang-orang arab itu masih sering
terjadi.
3.
Periode Ketiga (912-1013
M)
Periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abd Al- Rahman III
yang bergelar “An-Nasir” sampai munculnya ”raja-raja kelompok” yang dikenal dengan sebutan muluk al-Thawaif.
Periode ini spanyol diperintah oleh penguasa dengan galar kholifah,
penggunaan kholifah tersebut bermula dari berita yang di sampaikan kepada Abdirrahman III, bahwa
Al- muktadir, kholifah daulat Bani Abbas di Baghdad meninggal dunia di bunuh
olehpengawalnya sendiri.pada periode ini, umat islam spanyol mencapai
puncakkemajuan dan kejayaan, menyaingi Daulat Abbasiyah di Baghdad. Awal
kehancuran kholifah Bani Umayyah di spanyol adalah ketikaHisyamnailtahta dalam usia sebelas tahun. Oleh kernaitu,
kekuasaan actual berada di tangan pejabat. Akhirnya, pada tahun1013 M, dewan
mantra yang memimpin Cardova menghapuskan jabatan kholifah. Ketika itu, spanyol
sudah terpecah dalam banyak sekali Negara kecil yang berpusat di kota-kota
tertentu.
4.
Periode Keempat
(1013-1086 M)
Periode ini, spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh Negara
kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulukut-Thawaif, yang
berpusat disuatu kotaseoerti seville,Cardova, Toledo, dan sebagainya. Maskipun,
kehidupan politi tidak stabil, namun kamajuan intelektual terus berkembang pada
periode ini. Istana-istana mendorong para serjana dan sastrawan untuk
medapatkan pelindungan dari suatu istana ke istana lain.
5.
Periode Kelima(1086-1248
M)
Periode ini, islam di spanyol maskipun terpecah dalam beberapa
Negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti
murabithun(1086-1143) dan dinasti muahidun(1146-1235 M). dan di periode iniumat
islam tidak mampu dalam serangan keristen yang semakin besar. Tahun1238 M
Cardova jatu ketangan pengusa keristen dan Seville jatuh tahun 1248 M. seluruh
spanyol kecuali Granada.
6.
Periode Keenam (1248-1493
M)
Pada periode ini, islam berkuasa, di bawah dinasti Ahmar (1232-1492
M). Peradaban kembali mengalami kemajuanseperti di zamanAbdurrahmanAn-Nashir.
Oada periode ini pemberontakan oleh anaknya sendiri yaitu Abu Abdullah muhamad
mersa tidak senang terhadap ayahnya untuk mermpas kekuasaannya.dan dua pengusa kristendapat mengalahkan penguasa
yang sah dan Abu Abdullahnaik tahta.yanbg terpehting di periode ini fdengan
berakhirnya kekuasaan iskam di spanyol tahun 1492 M. umat islam setelah
itu dihadapkan dua pilihan, masuk
Kristen dan meninggalkan spanyol. Dan pada tahun 1606 M, boleh dikataka islam
tidak ada lagi di spanyol.
C.
Kemajuan Intelektual
Dalam masa lebih dari tuju abad, kekuasaan islam di
Spanyol, umat islam telah mencapai kejayaannya di sana, banyak prestasi yang
mereka peroleh,bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan kemudian dunia,kepada
kemajuan yang lebih kompleks.
1.
Kemajuan Intelektual
Spanyol adalah negeri yang subur, kesuburan itu menghasilkan
ekonomi yang tinggi dan pada gilirannya banyak menghasilkan pemikir. Yang
terakhir, memberikan saham intelektual tehadap terbentuknya lingkungan budaya
Andalus yang melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra, dan pembangunan fisik di
Spanyol.
a.
Filsafat
Hal ini terjadi pada tahun 961-976 M, atas inisiatif al-Hakam
untuk mengimpor karya-karya ilmiah dan filosofis dari Timur, sehingga Cordova
dengan perpustakaan dan universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat
utama ilmu pengetahuan di Dunia Islam. Tokoh utama dan pertama dalam sejarah
filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad ibn al sayigh (Ibnu Majah).
b.
Sains
Ilmu-ilmu kedokteran, matematika, astronomi, kimia dan lain-lain
juga berkembang dengan baik. Abbas ibn Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan
astronomi (Syalabi,1983:86). Dalam bidang sejarah dan geografi terdapat Ibn Jubair
dari Valencia (1145-1228 M), Ibn Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) dan
lain-lain.
c.
Fiqh
Spanyol Islam adalah penganut mazhab Maliki. Yang
memperkenalkan pertama adalah Ziyad ibn abd al-Rahman.
d.
Music dan
kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam
mencapai kecemerlangan dengan tokohnya al-Hasan ibn Nafi (Zaryab).
e.
Bahasa dan
sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam
pemerintahan Islam Spanyol dan ini dapat diterima oleh orang-orang Islam dan
non Islam. Diantara orang-orang yang ahli dalam bahasaArab dan tata bahasa
adalah Ibn Sayyidih, Ibn Khuruf dan lain-lainnya.
2.
Kemegahan
Pembangunan Fisik
Disamping kemjuan intelektual, Spanyol Islam juga mencapai
kemajuan di bidang pembangunan fisik. Pembangunan fisik yang mendapat perhatian
ummat Islam sangat banyak. antara lain dalam perdangangan, jalan-jalan dan
pasar-pasar, bidang pertanian dan lain-lainya. Namun demikian,
pembangunan-pembangunan fisik yang menonjol adalah pembangunan gedung-gedung,
seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman dan tanaman-tanaman. Di
antara pembangunan yang megah adalah Masjid Cordova, kota al- Zahra, Istana
Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, Istana al-Makmun, Masjid Seville dan
Istana al-Hamra di Granada. Cordova dan Granada di masa Bani Umayah mengalami
perkembangan yang pesat.
Banyak pembangunan yang dilaksanakan, seperti Istana dan
Masjid-masjid. Kota ini diperluas dengan memperbesar tembok yang
mengelilinginya. Dan berdirinya sebuah jembatan dengan gaya arsitektur Islam
yang mempunyai 16 lengkungan dalam gaya Romawi,menghubungkan Cordova dengan
daerah pinggiran di gerbang sungai. Sedangkan di sebelah Barat jambatan itu
berdiri Istana al-Cazar. Perkembangan ini terjadi pada masa pemerintahan
Abdurrahman An-Nasir di pertengahan abad ke-10 M. Cordova juga terkenal dengan
barang-barang kerajinan dari perak, sulaman-sulaman dari sutra dan kulit, yang
mempunyai bentuk khusus. Pada masa ini Cordova menjadi pusat Ilmu Pengetahuan, dan
berdirinya Universitas Cordova. Di samping itu, di kota ini terdapat sebuah
perpustakaan besar yang mempunyai koleksi buku kira-kira 400.000 judul
(Lapidus, 1999:581). Begitu juga dalam bidang pertanian ,dengan pembangunan
irigasi yang baik, membawa kemakmuran dan kesejahteraan kepada masyarakat. Sehingga mampu membangun beberapa Daerah (Hoeve,1994:147).
a.
Cardova
Cordova adalah ibu kota Spanyol sebelum Islam, yang kemudian
diambil alih oleh Bani Umayyah, Abdurrahman Ad-Dakhil (822-852 M). Kemudian
mencapai puncak keindahannya pada masa Abdurrahman An Nasyir (911-961 M). Kota
ini indah dipandang mata. Jembatan besar dibangaun di atas sungai yang mengalir di
tengah kota. Tamantaman dibangun untuk menghiasi. Pohon-pohon dan bunga-bunga
di impor dari Timur. Diantara kebanggaan kota Cordova adalah masjid Cordova. Di
kota Cordova terdapat 491 masjid. Disamping itu, ciri khusus kota adalah adanya
tempat pemandian. Di Cordova terdapat 900 pemandian.
b.
Granada
Granada memiliki tanah yang subur, banyak pegunungan
dan sungai-sungai. Pada sebuah bukit kecil yang tingginya 150 meter di atas
kota Granada terdapat sebuah istana yang indah yang dibuat oleh raja Bani
Akhmar dan diberi nama Al-Hamrah. Al-Hamrah merupakan istana yang permai yang
megah dan puncak ketinggian arsitektur Spanyol Islam. Istana itu dikelilingi
taman-taman yang tidak kalah indahnya. Sedangkan dalam bidang pertanian,
Spanyol sudah mengenal irigasi dan saluran-saluran air. Dengan pembangunan irigasi
yang baik mereka dapat membangun kebunkebun tebu, kapas, padi, jeruk, anggur.
Kemajuan dalam bidang ini membawa kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Karena kemajuan ekonomi Spanyol mampu membangun beberapa kota yang megah dan
mempunyai banyak bangunan yang monumental. Abdurrahman III membangun kota
Cordova dilengkapi dengan taman, Istana, jalan-jalan, masjid, perpustakaan.
Kota termegah adalah Az-Zahrah yang dibangun oleh Abdurrahman III dan kota
Granada yang cantik yang memiliki al-Hamrah terkenal di seluruh Dunia
(Yatim,1997: 99-100).
3.
Factor-faktor Pendukung
Kemajuan
Kemajuan-kemajuan yang terjadi di Spanyol Islam di pengaruhi oleh
beberapa faktor
a.
Adanya
penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan ummat
Islam, seperti abd al-Rahman al-Dakhil, Abd al-Rahman-Wasith dan Abd al-Rahman
al-Nasir.
b.
Adanya
kebijaksanaan penguasa untuk memelopori kegiatan-kegiatan ilmiah Oleh penguasa Dinasti
Umayyah di Spanyol seperti Muhammad ibn abd al-Rahman (852-886 M dan al-Hakam
II al-Muntashir (961-976 M).
c.
Penguasa menegakkan toleransi beragama
terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi,
sehingga mereka ikut berpartisipasi dalam mewujudkan peradaban Islam di Spanyol
(Fakhri,1986:356).
d.
Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat
majemuk yang terdiri dari berbagai komonitas baik agama maupun bangsa sehingga
mereka bekerjasama dan menyumbangkan kelebihannya masing-masing.
e.
Adanya
kesatuan budaya Islam. Meskipun pada saat itu ada persaingan sengit antara Abbasiyah di Baghdad dan Umayyah di Spanyol
tapi para ilmuwan bebas melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu mulai dari
ujung Barat wilayah Islam ke ujung timur.
f.
Perpecahan
politik masa Muluk al-Thawa’if dan sesudahnya tidak menyebabkan mundurnya
peradaban karena setiap Dinasti (raja) di Malaga, Toledo, Seville, Granada dan
lain-lain berusaha menyaingi Cordova bahkan diantaranya justru lebih maju.
D.
Penyebab
Kemunduran dan Kehancuran
1.
Konflik Islam
Dengan Kristen
Kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang-orang
Spanyol Kristen, sehingga kehidupan negara Islam tidak pernah sepi dari
pertentangan antara Islam dan Kristen.
2.
Tidak Adanya
Ideologi Pemersatu
Di Spanyol, sebagaimana politik yang dijalankan Bani Umayyah di
Damaskus, orangorang Arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi. Mereka
masih memberi istilah ‘ibad dan muwalladun kepada para muallaf
itu, suatu ungkapan yang dianggap merendahkan.
3.
Kesulitan Ekonomi
Pada paruh kedua masa Islam di Spanyol, Para menguasa membangun
kota dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat serius, sehingga lalai
Pada paruh kedua masa Islam di Spanyol, Para menguasa membangun kota dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat serius membina perekonomian.
4.
Tidak jelasnya
sistem peralihan kekuasaan
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan di antara ahli waris.
Bahkan, karena inilah kekuasaan bani umayyah runtuh dan mulul at- tawaif
muncul. Beranda yang merupakan kekuasaan islam terakhirdi Spanyol jatuhketangan
perdinand dan Isabella, di antaranya di sebabkan permasalahan ini.
5.
Keterpencilan
Spanyol Islam terpencil dari Dunia Islam yang lain. Ia berjuang
sendirian tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan demikian
tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan di sana (Yatim,
2003:107-108).
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Penaklukan
pertama di spanyol pada masa kholifah bani umayyah yang pada saat itu dipegang oleh kholifah Al- walid. Dan
penaklukan tersebut ada tiga pahlawan yang paling berjasa ada tiga
phalawan yaitu, Tharif ibn Malik,Tharik bin Ziyad, Musa ibn Nushair
Faktor-faktor
yang Mendukung Keberhasilan Islam Masuk ke Spanyol
I.
Faktor Eksternal
a.
Kondisi sosial, politik dan
ekonomi dalam keadaan tidak stabil
·
Secara politik, Spanyol terkoyak-koyak
dan terbagi-bagi menjadi beberapa negara kecil
·
Keadaan sosial begitu menyedihkan, bangsa dibagi-bagi
atas sistem kelas
·
Ekonomi tidak stabil dan lumpuh
·
Ketidak toleran dari penguasa Goth terhadap
agama sealain Kristen
II.
faktor internal
a.
Para pejuang, prajuritdanpemimpinIslam
adalahtokoh-tokoh yang kuat, paratentaranyakompak, bersatu,percayadiri,
danpemberani
b.
TentaraIslam menunjukkanajaranIslam: toleransi,
persaudaraandantolong- menolong
Perkembangan
politik di Spanyol tidak lepas dari beberapa aspek yang dapat mempengaruhinya
diantaranya: ekonomi dan sosial. Dari pertama kali Islam menginjakkan kaki di
tanah Spanyol hingga jatuhnya Islam disana, Islam memainkan peranan yang sangat
besar, masa itu berlangsung lebih dari tujuh setengah abad sehingga masa ini dibagi
menjadi beberapa periode.
DAFTAR
PUSTAKA
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban
islam. Persada, Raja Grafindo,
jakrta. 2010.hal. 87-110