|
|
Kita
seringmelihatmelihatgelandangandanpengemis(GEPENG), sedangkan yang terutama
melatar belakangi mereka adalah kemiskinan yang di timbulkan karena
meningkatnya pengangguran. Seharusnya pemerintah lebih banyak mengkonsetrasikan
kebijakan politiknya menggalakan pembasmian pengangguran.
A.
Pengertian Gepeng dan Pembangunan Pemerintah
Pengemis adalah
orang-oyang yang meminta-minta di tempat umum dengan berbagai cara dan alasan
untukmenngharapkanbelasbelaskasihan orang lain.
Sedangkan
pembangunan pemerintah adalah sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk mencikptakan
alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk
memenuhi aspirasinya yang paling manusiawi(Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004).
B.
Faktor Penyebab Adanya Gepeng
Faktor penyebab adanya penyebab ini
t terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor ekternal:
Faktor internalnya adalah sebagao
berikut:
a.
Kemiskinan
b.
Umur
c.
Rendahnya
tingkat pendidikan formal
d.
Mendapatkanijin dari orang orang tua
e.
Rendahnyatingkatketerampilan
f.
Sikap mental
Sedangkanfoktprekternalnyayaitu :
a.
Kondisihidrologis
b.
Kondisipertanian
c.
Kondisiprasarana dan saranafisik
d.
Aksesterhadapinformasi dan modal usaha
e.
Kondisipermisifmasyarakat di kota
Gepeng menurut tiga paradigma yang ada dalam ilmu pengetahu yaitu paradigma
libralisme, konservasitivisme dam paradigma strukturalisme
Ø
Paradigma Libralisme
Kaum liberal mendukung welfare state.Negara merefleksikan kehendak
individu dan dipilih berdasarkan perwakilan kelompok.Negara memiliki legitimasi
untuk mengatur dan bertindak. Tiga intervensi negara yang diperlukan dalam
pembangunan mencakup: (a) penciptaan distribusi pendapatan, (b) stabilisasi
mekanisme pasar swasta, dan (c) penyediaan barang-barang publik (public goods)
yang tidak mampu atau tidak efisien disediakan oleh pasar. Individu dan
kelompok adalah warga negara yang sehat, namun punya potensi menjadi rentan
(vulnerable) dan bermasalah dikarenakan adanya kesalahan sistem atau
lingkungan. “Blaming the system” adalah pandangan utama ideologi ini. Masalah
sosial, termasuk orang yang mengalaminya, diakibatkan bukan oleh kesalahan
individu yang bersangkutan, melainkan oleh kesalahan sistem.Kesejahteraan
sosial berporos pada paradigma institusional-universal yang meyakini bahwa
masalah sosial hanya bisa dipecahkan dengan program pelayanan sosial yang
melembaga, berkelanjutan, dan mencakup semua warga.Pendekatan pekerjaan sosial
menekankan pentingnya aspek pencegahan dan pengembangan kesempatan yang dapat
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.Program-program pengembangan masyarakat
(community development), termasuk community.empowerment, capacity building dan
social entrepreneurship dianggap paling ampuh dalam meningkatkan kesejahteraan
dan kemandirian masyarakat.
Menurut paradigma libralisme Gepeng terjadi dikarenakan adanya
kesalahan sistem dan lingkungan bukan oleh kesalahan individu yang
bersangkutan, melainkan oleh kesalahan sistem.
Ø Paradigma Konservasitisme
Mazhab konservatisme adalah penentang welfare state. Sistem politik
pada hakekatnya bersifat fungsional dan karenanya akan lebih baik jika
dibiarkan berjalan sendiri. Masalah sosial terjadi bukan karena kesalahan
sistem, melainkan kesalahan individu yang bersangkutan.Misalnya, karena malas,
tidak memiliki jiwa wirausaha dan karakteristik budaya kemiskinan
lainnya.Solusi yang diajukan oleh para penganut “blaming the victim” ini pada
intinya membatasi peran pemerintah dan menekankan perubahan pada individu dan
kelompok-kelompok kecil.Paradigma kesejahteraan sosial berpijak pada pandangan
residual-selektifitas.Pelayanan sosial hanya perlu diberikan kepada kelompok
lemah secara temporer manakala lembaga pasar dan keluarga tidak berfungsi.
Pendekatan pekerjaan sosial lebih menitikberatkan pada pelayanan langsung dan
rehabilitasi sosial-klinis untuk membantu orang agar dapat beradaptasi dengan
lingkungan sosialnya
Sedang menurut paradigma kolnservasitivme Gepeng ini terjadi bukan
karena kesalahan sistem, melainkan kesalahan individu yang
bersangkutan.Misalnya, karena malas, tidak memiliki jiwa wirausaha dan
karakteristik budaya kemiskinan lainnya.
Ø Paradigma Strukturalisme
Kaum struktural memandang masalah sosial sebagai akibat adanya
ketimpangan pada sistem atau struktur sosial masyarakat. Masalah sosial adalah
situasi tidak terhindarkan dan akan selalu ada dalam sistem yang classist,
sexist dan racist, karena sistem seperti itu menciptakan ketidakadilan melalui
perbedaan-perbedaan status sosial. Keadaan ini akan semakin membesar dan memburuk
dalam sebuah sistem ekonomi kapitalis. Rakyat adalah korban dan objek
eksploitasi orang-orang yang memiliki kekuasaan dan privilege. Solusinya:
rakyat harus berjuang memperoleh kekuasaan dan menjangkau sumber-sumber. Sistem
ekonomi, sosial dan politik harus diubah dan direstrukturisasi secara
menyeluruh.Para penganut mazhab strukturalisme memiliki kesamaan pandangan
dengan kaum liberal.Mereka menganut faham “blaming the system” atau lebih
tepatnya “blaming the structure” serta paradigma kesejahteraan sosial yang
bersandar pada model institusional-radikal. Yang membedakannya dengan kaum
liberalis adalah bahwa pendekatan pekerjaan sosial yang dikembangkan oleh
kelompok strukturalis lebih memfokuskan pada perubahan lingkungan pada aras
makro. Analisis kebijakan sosial, advokasi kelas dan aksi-aksi sosial dan
politik adalah beberapa metoda yang sering digunakan untuk melakukan perubahan
sosial secara struktural dan radikal. Skema perlindungan sosial, seperti social
security, welfare-to-work programmes, social safety nets, dan conditional cash
transfer adalah beberapa program yang umumnya diterapkan oleh mazhab ini.
Menmurut paradigma strukturalisme Gepeng terjadi dikarenakan adanya
eksploitasi orang-orang yang memiliki kekuasaan dan privilege.
C.
Solusi Untuk Pengentasan Gepeng
a. Memberikan skill kepada Gepeng
b. Kembalikan pekerti ke bangku sekolah
Dengan demikian di harapkan, anak-anak yang bermasalah
itu akan turun dengan sendirinya. Kemudian anak-anak yang baik bermunculan
menjadi penerus yang baik.
c. Penguatan kembali kearifan lokal
0 Comments:
Post a Comment