Thursday 1 November 2012

GEPENG DAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH




Nama   : Nurul Hidayah
Nim     : B02210035
Jur       : PMI  
Mk       : Kesejahtraan Sosial Dan Pekerjaan Sosial

 
 
                            

                                                                          

 
GEPENG DAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH

Kita seringmelihatmelihatgelandangandanpengemis(GEPENG), sedangkan yang terutama melatar belakangi mereka adalah kemiskinan yang di timbulkan karena meningkatnya pengangguran. Seharusnya pemerintah lebih banyak mengkonsetrasikan kebijakan politiknya menggalakan pembasmian pengangguran.
A.    Pengertian Gepeng dan Pembangunan Pemerintah
Pengemis adalah orang-oyang yang meminta-minta di tempat umum dengan berbagai cara dan alasan untukmenngharapkanbelasbelaskasihan orang lain.                            
Sedangkan pembangunan pemerintah adalah sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk mencikptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi aspirasinya yang paling manusiawi(Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004).
B.     Faktor Penyebab Adanya Gepeng
Faktor penyebab adanya penyebab ini t terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor ekternal:
Faktor internalnya adalah sebagao berikut:
a.       Kemiskinan
b.      Umur
c.       Rendahnya tingkat pendidikan formal
d.      Mendapatkanijin dari orang orang tua
e.       Rendahnyatingkatketerampilan
f.       Sikap mental
Sedangkanfoktprekternalnyayaitu :
a.       Kondisihidrologis
b.      Kondisipertanian
c.       Kondisiprasarana dan saranafisik
d.      Aksesterhadapinformasi dan modal usaha
e.       Kondisipermisifmasyarakat di kota
f.       Kelemahanpenangangepeng di kota
Gepeng menurut tiga paradigma yang ada dalam ilmu pengetahu yaitu paradigma libralisme, konservasitivisme dam paradigma strukturalisme
Ø  Paradigma Libralisme
Kaum liberal mendukung welfare state.Negara merefleksikan kehendak individu dan dipilih berdasarkan perwakilan kelompok.Negara memiliki legitimasi untuk mengatur dan bertindak. Tiga intervensi negara yang diperlukan dalam pembangunan mencakup: (a) penciptaan distribusi pendapatan, (b) stabilisasi mekanisme pasar swasta, dan (c) penyediaan barang-barang publik (public goods) yang tidak mampu atau tidak efisien disediakan oleh pasar. Individu dan kelompok adalah warga negara yang sehat, namun punya potensi menjadi rentan (vulnerable) dan bermasalah dikarenakan adanya kesalahan sistem atau lingkungan. “Blaming the system” adalah pandangan utama ideologi ini. Masalah sosial, termasuk orang yang mengalaminya, diakibatkan bukan oleh kesalahan individu yang bersangkutan, melainkan oleh kesalahan sistem.Kesejahteraan sosial berporos pada paradigma institusional-universal yang meyakini bahwa masalah sosial hanya bisa dipecahkan dengan program pelayanan sosial yang melembaga, berkelanjutan, dan mencakup semua warga.Pendekatan pekerjaan sosial menekankan pentingnya aspek pencegahan dan pengembangan kesempatan yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.Program-program pengembangan masyarakat (community development), termasuk community.empowerment, capacity building dan social entrepreneurship dianggap paling ampuh dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.
Menurut paradigma libralisme Gepeng terjadi dikarenakan adanya kesalahan sistem dan lingkungan bukan oleh kesalahan individu yang bersangkutan, melainkan oleh kesalahan sistem.

Ø  Paradigma Konservasitisme
Mazhab konservatisme adalah penentang welfare state. Sistem politik pada hakekatnya bersifat fungsional dan karenanya akan lebih baik jika dibiarkan berjalan sendiri. Masalah sosial terjadi bukan karena kesalahan sistem, melainkan kesalahan individu yang bersangkutan.Misalnya, karena malas, tidak memiliki jiwa wirausaha dan karakteristik budaya kemiskinan lainnya.Solusi yang diajukan oleh para penganut “blaming the victim” ini pada intinya membatasi peran pemerintah dan menekankan perubahan pada individu dan kelompok-kelompok kecil.Paradigma kesejahteraan sosial berpijak pada pandangan residual-selektifitas.Pelayanan sosial hanya perlu diberikan kepada kelompok lemah secara temporer manakala lembaga pasar dan keluarga tidak berfungsi. Pendekatan pekerjaan sosial lebih menitikberatkan pada pelayanan langsung dan rehabilitasi sosial-klinis untuk membantu orang agar dapat beradaptasi dengan lingkungan sosialnya
Sedang menurut paradigma kolnservasitivme Gepeng ini terjadi bukan karena kesalahan sistem, melainkan kesalahan individu yang bersangkutan.Misalnya, karena malas, tidak memiliki jiwa wirausaha dan karakteristik budaya kemiskinan lainnya.
Ø  Paradigma Strukturalisme
Kaum struktural memandang masalah sosial sebagai akibat adanya ketimpangan pada sistem atau struktur sosial masyarakat. Masalah sosial adalah situasi tidak terhindarkan dan akan selalu ada dalam sistem yang classist, sexist dan racist, karena sistem seperti itu menciptakan ketidakadilan melalui perbedaan-perbedaan status sosial. Keadaan ini akan semakin membesar dan memburuk dalam sebuah sistem ekonomi kapitalis. Rakyat adalah korban dan objek eksploitasi orang-orang yang memiliki kekuasaan dan privilege. Solusinya: rakyat harus berjuang memperoleh kekuasaan dan menjangkau sumber-sumber. Sistem ekonomi, sosial dan politik harus diubah dan direstrukturisasi secara menyeluruh.Para penganut mazhab strukturalisme memiliki kesamaan pandangan dengan kaum liberal.Mereka menganut faham “blaming the system” atau lebih tepatnya “blaming the structure” serta paradigma kesejahteraan sosial yang bersandar pada model institusional-radikal. Yang membedakannya dengan kaum liberalis adalah bahwa pendekatan pekerjaan sosial yang dikembangkan oleh kelompok strukturalis lebih memfokuskan pada perubahan lingkungan pada aras makro. Analisis kebijakan sosial, advokasi kelas dan aksi-aksi sosial dan politik adalah beberapa metoda yang sering digunakan untuk melakukan perubahan sosial secara struktural dan radikal. Skema perlindungan sosial, seperti social security, welfare-to-work programmes, social safety nets, dan conditional cash transfer adalah beberapa program yang umumnya diterapkan oleh mazhab ini.
Menmurut paradigma strukturalisme Gepeng terjadi dikarenakan adanya eksploitasi orang-orang yang memiliki kekuasaan dan privilege.

C.    Solusi Untuk Pengentasan Gepeng
a.       Memberikan skill kepada Gepeng
b.      Kembalikan pekerti ke bangku sekolah
Dengan demikian di harapkan, anak-anak yang bermasalah itu akan turun dengan sendirinya. Kemudian anak-anak yang baik bermunculan menjadi penerus yang baik.
c.       Penguatan kembali kearifan lokal


0 Comments:

Post a Comment