CIRI-CIRI ORANG-ORANG MUNAFIK
OLEH: NURULHIDAYAH
Di dalam kehidupan
sehari-hari, kita kerap mendengar kata "munafik" diucapkan orang. Dan
bila itu terjadi, biasanya perhatian kita langsung akan terpusat pada sosok
yang disebut-sebut munafik tadi. Bahkan tidak jarang kita sendiripun tergoda untuk
ikut menambahkan komentar (gibah) mengenai sosok sial yang disebut munafik ini.
Lalu, sejauh mana sebetulnya pengetahuan kita tentang Munafik? Berikut adalah
ciri-ciri orang munafik menurut Islam.
1.
Dusta
Hadith Rasulullah yang diriwayatkan Imam Ahmad Musnad dengan sanad
Jayid: "Celaka baginya, celaka baginya, celaka baginya. Yaitu seseorang
yang berdusta agar orang-orang tertawa." Di dalam kitab Shahihain
(Shahih Bukhari dan Muslim), Rasulullah SAW bersabda: "Tanda orang
munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia dusta."
2. Khianat
Sabda Rasulullah SAW: "Dan
apabila berjanji, dia berkhianat." Barangsiapa memberikan janji kepada
seseorang, atau kepada isterinya, anaknya, sahabatnya, atau kepada seseorang
dengan mudah kemudian dia mengkhianati janji tersebut tanpa ada sebab uzur
syar'i maka telah melekat pada dirinya salah satu tanda kemunafikan.
3.
Fujur Dalam Pertikaian
Sabda
Rasulullah SAW: "Dan apabila bertengkar (bertikai), dia melampau
batas."
4. Ingkar Janji
4. Ingkar Janji
Sabda
Rasulullah SAW: "Tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara dia
dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya (diberi amanat) dia
berkhianat." (HR. Bukhari Muslim)
5.
Malas Beribadah
Firman
Allah SWT: "Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri
dengan malas." (An-Nisa': 142) . Jika orang munafik pergi ke masjid
atau surau, dia menyeret kakinya seakan-akan terbelenggu rantai. Oleh kerana
itu, ketika sampai di dalam masjid atau surau dia memilih duduk di shaf yang
paling akhir. Dia tidak mengetahui apa yang dibaca imam dalam sholat, apalagi
untuk menyimak dan menghayatinya.
6. Riya
Di hadapan manusia dia
sholat dengan khusyuk tetapi ketika seorang diri, dia mempercepat sholatnya.
apabila bersama orang lain dalam suatu majlis, dia tampak zuhud dan berakhlak
baik, demikian juga pembicaraannya. Namun, jika dia seorang diri, dia akan
melanggar hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT.
7. Sedikit Berzikir
Firman Allah SWT: "Dan apabila mereka berdiri
untuk sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan
sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah SWT kecuali
sedikit sekali." (An-Nisa': 142) .
8. Mempercepat Sholat
Mereka (orang-orang munafik) adalah orang yang mempercepatkan
sholat tanpa ada rasa khusyuk sedikit pun. Tidak ada ketenangan dalam
mengerjakannya, dan hanya sedikit mengingat Allah SWT di dalamnya. Fikiran dan
hatinya tidak menyatu. Dia tidak menghadirkan keagungan dan kebesaran Allah SWT
dalam sholatnya. Hadith Nabi SAW: "Itulah sholat orang munafik, ...
lalu mempercepat empat rakaat (sholatnya)"
9. Mencela Orang-Orang Yang Taat Dan Soleh
Mereka
memperolok orang-orang yang taat dengan ungkapan yang mengandung cemohan dan
celaan. Oleh kerananya, dalam setiap majlis pertemuan sering kali kita temui
orang munafik yang hanya memperbincangkan sepak terjang orang-orang soleh dan
orang-orang yang konsisten terhadap Al-Quran dan As-Sunnah. Baginya seakan-akan
tidak ada yang lebih penting dan menarik selain memperolok-olok orang-orang
yang taat kepada Allah SWT
10.
Mengolok-Olok Al-Quran, As-Sunnah, Dan Rasulullah SAW
Termasuk
dalam kategori Istihzaa' (berolok-olok) adalah memperolok-olok hal-hal yang
disunnahkan Rasulullah SAW dan amalan-amalan lainnya. Orang yang suka
memperolok-olok dengan sengaja hal-hal seperti itu, jatuh Kafir. Firman Allah
SWT: "Dan jika kamu tanyakan
kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan
manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main
saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya
kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah
beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya
Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang
yang selalu berbuat dosa. " (At-Taubah: 65-66)
11.
Bersumpah Palsu
Firman
Allah SWT: "Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai
perisai." (Al-Munafiqun: 2 & Al-Mujadilah: 16). Jika seseorang
menanyakan kepada orang munafik tentang sesuatu, dia langsung bersumpah. Apa
yang diucapkan orang munafik semata-mata untuk menutupi kedustaannya. Dia
selalu mengumpat dan memfitnah orang lain. Maka jika seseorang itu menegurnya,
dia segera mengelak dengan sumpahnya: "Demi Allah, sebenarnya kamu
adalah orang yang paling aku sukai. Demi Allah, sesungguhnya kamu adalah
sahabatku."
12. Enggan Berinfak
Orang-orang munafik
memang selalu menghindari hal-hal yang menuntut pengorbanan, baik berupa harta
maupun jiwa. Apabila menjumpai mereka berinfak, bersedekah, dan mendermakan
hartanya, mereka lakukan kerana riya' dan sum'ah. Mereka enggan bersedekah,
kerana pada hakikatnya, mereka tidak menghendaki pengorbanan harta, apalagi
jiwa.
13.
Tidak Menghiraukan Nasib Sesama Kaum Muslimin
Mereka
selalu menciptakan kelemahan-kelemahan dalam barisan muslimin. Inilah yang
disebut At Takhdzil, yiaitu sikap meremehkan, menakut-nakuti, dan membiarkan
kaum muslimin. Orang munafik percaya bahawa orang-orang kafir lebih kuat
daripada kaum muslimin.
14.
Suka Menyebarkan Khabar Dusta
Orang
munafik senang memperbesar peristiwa atau kejadian. Jika ada orang yang
tergelincir lisannya secara tidak sengaja, maka datanglah si munafik dan
memperbesarkannya dalam majelis-majelis pertemuan. "Apa kalian tidak
mendengar apa yang telah dikatakan si fulan itu?" Lalu, dia pun
menirukan kesalahan tersebut. Padahal, dia sendiri mengetahui bahawa orang itu
mempunyai banyak kebaikan dan keutamaan, akan tetapi si munafik itu tidak
bersedia mengungkapkannya kepada masyarakat.
15.
Mengingkari Takdir
Orang
munafik selalu membantah dan tidak ridha dpada takdir Allah SWT. Oleh
kerananya, apabila ditimpa musibah, dia mengatakan: "Bagaimana ini.
Seandainya saya berbuat begini, niscaya akan menjadi begini." Dia pun
selalu mengeluh kepada sesama manusia. Sungguh, dia telah mengkufuri dan
mengingkari Qadha dan Takdir.
16.
Mencaci Maki Kehormatan Orang-Orang Soleh
Apabila
orang munafik membelakangi orang-orang soleh, dia akan mencaci maki,
menjelek-jelekkan, mengumpat, dan menjatuhkan kehormatan mereka di
majlis-majlis pertemuan. Firman Allah SWT: "Mereka mencaci kamu dengan
lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan." (Al-Ahzab:
19)
17. Sering Meninggalkan Sholat Berjamaah
17. Sering Meninggalkan Sholat Berjamaah
Apabila
seseorang itu segar, kuat, mempunyai waktu luang, dan tidak memiliki uzur
say'i, namun tidak mahu mendatangi masjid/surau ketika mendengar panggilan
azan, maka saksikanlah dia sebagai orang munafik.
18.
Membuat Kerusakan Di Muka Bumi Dengan Dalih Mengadakan Perbaikan
Firman
Allah SWT: "Dan apabila dikatakan kepada mereka: janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: 'Sesungguhnya kami orang-orang yang
mengadakan kebaikan.' Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang
membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar." (Al-Baqarah: 11-12).
19.
Tidak Sesuai Antara Zahir Dengan Bathin
Secara
Zahir mereka membenarkan bahawa Nabi Muhammad SAW adalah Rasul Allah, tetapi di
dalam hati mereka, Allah telah mendustakan kesaksian mereka. Sesungguhnya,
kesaksian yang tampak benar secara Zahir itulah yang menyebabkan Mereka masuk
ke dalam Neraka. Penampilan zahirnya bagus dan mempesona, tetapi di dalam
batinnya terselubung niat busuk dan menghancurkan. Di luar dia menampakkan
kekhusyukan, sedangkan di dalam hatinya ia main-main.
20.
Takut Terhadap Kejadian Apa Saja
Orang-orang
munafik selalu diliputi rasa takut. Jiwanya selalu tidak tenang, keinginannya
hanya selalu mendambakan kehidupan yang tenang dan damai tanpa disibukkan oleh
persoalan-persoalan hidup apapun. Dia selalu berharap: "Tinggalkan dan
biarkanlah kami dengan keadaan kami ini, semoga Allah memberikan nikmat ini
kepada kami. Kami tidak ingin keadaan kami berubah." Padahal, keadaan
tidaklah selalu apalagi menjadi lebih baik.
21.
Beruzur Dengan Dalih Dusta
Firman
Allah SWT: "Di antara mereka ada orang yang berkata: 'Berilah saya izin
(tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam
fitnah.' Ketahuilah bahawa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan
sesungguhnya Neraka Jahanam itu benar-benar meliputi orang-orang yang
kafir." (At-Taubah: 49)
22. Menyuruh Kemungkaran Dan Mencegah Kemakrufan
22. Menyuruh Kemungkaran Dan Mencegah Kemakrufan
Mereka
(orang munafik) menginginkan agar perbuatan keji tersiar di kalangan orang-orang
beriman. Mereka menggembar-gemborkan tentang kemerdekaan wanita, persamaan hak,
penanggalan hijab/jilbab. Mereka juga berusaha memasyarakatkan nyanyian dan
konser, menyebarkan majalah-majalah porno (semi-porno) dan narkoba.
23. Bakhil
23. Bakhil
Orang-orang
munafik sangat bakhil dalam masalah-masalah kebajikan. Mereka menggenggam
tangan mereka dan tidak mau bersedekah atau menginfakkan sebahagian harta
mereka untuk kebaikan, padahal mereka orang yang mampu dan berkecukupan.
24.
Lupa Kepada Allah SWT
Segala
sesuatu selalu mereka ingat, kecuali Allah SWT. Oleh sebab itu, mereka
senantiasa ingat kepada keluarganya, anak-anaknya, lagu-lagu, berbagai
keinginan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan duniawi. Dalam fikiran
dan batin mereka tidak pernah terlintas untuk mengingat (berdzikir) Allah SWT,
kecuali sebagai tipu daya kepada sewsama manusia semata.
25. Mendustakan Janji Allah SWT Dan Rasul-Nya
Firman Allah SWT: "Dan (ingatlah) ketika
orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata:
'Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami selain tipu daya."
(Al-Ahzab: 12).
26.
Lebih Memperhatikan Zahir, Mengabaikan Bathin
Orang
munafik lebih mementingkan zahir dengan mengabaikan yang batin, tidak
menegakkan sholat, tidak merasa diawasi Allah SWT, dan tidak mengenal zikir.
Pada zahirnya, pakaian mereka demikian bagus menarik, tetapi batin mereka
kosong, rusak dan lain sebaginya.
27.
Sombong Dalam Berbicara
Orang-orang
munafik selalu sombong dan angkuh dalam berbicara. Mereka banyak omong dan suka
memfasih-fasihkan ucapan. Setiap kali berbicara, mereka akan selalu
mengawalinya dengan ungkapan menakjubkan yang meyakinkan agar tampak seperti
orang hebat, mulia, berwawasan luas, mengerti, berakal, dan berpendidikan.
Padahal, pada hakikatnya dia tidak memiliki kemampuan apapun. Sama sekali tidak
memiliki ilmu, bahkan bodoh.
28. Tidak Memahami Ad Din
28. Tidak Memahami Ad Din
Di
antara "keistimewaan" orang-orang munafik adalah: mereka sama sekali
tidak memahami masalah-masalah agama. Dia tahu bagaimana mengenderai mobil dan
mengerti perihal mesinnya. Dia juga mengetahui hal-hal remeh dan
pengetahuan-pengetahuan yang tidak pernah memberi manfaat kepadanya meski juga
tidak mendatangkan mudharat baginya. Akan tetapi, apabila menghadapi dialog
(tanya-jawab tentang persoalan-persoalan Ad Din (Islam)), dia sama sekali tidak
dapat menjawab.
29. Bersembunyi Dari Manusia Dan Menentang
Allah Dengan Perbuatan Dosa
Orang munafik menganggap ringan perkara-perkara yang melawan hukum Allah SWT, menentang-Nya dengan melakukan berbagai kemungkaran dan kemaksiatan secara sembunyi-sembunyi. Akan tetapi, ketika dia berada di tengah-tengah manusia dia menunjukkan kebalikannya; berpura-pura taat.
Orang munafik menganggap ringan perkara-perkara yang melawan hukum Allah SWT, menentang-Nya dengan melakukan berbagai kemungkaran dan kemaksiatan secara sembunyi-sembunyi. Akan tetapi, ketika dia berada di tengah-tengah manusia dia menunjukkan kebalikannya; berpura-pura taat.
Firman Allah SWT: "Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka
tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu
malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah
Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan. " (An-Nisa': 108)
30. Senang Melihat Orang
Lain Susah, Susah Bila Melihat Orang lain Senang
Orang munafik apabila mendengar berita bahawa seorang ulama yang soleh tertimpa suatu musibah, dia pun menyebarluaskan berita duka itu kepada masyarakat sambil menampakkan kesedihannya dan berkata: "Hanya Allahlah tempat memohon pertolongan. Kami telah mendengar bahawa si fulan telah tertimpa musibah begini dan begitu. Semoga Allah memberi kesabaran kepada kami dan beliau." Padahal, di dalam hatinya dia merasa senang dan terhibur karena musibah itu.
Orang munafik apabila mendengar berita bahawa seorang ulama yang soleh tertimpa suatu musibah, dia pun menyebarluaskan berita duka itu kepada masyarakat sambil menampakkan kesedihannya dan berkata: "Hanya Allahlah tempat memohon pertolongan. Kami telah mendengar bahawa si fulan telah tertimpa musibah begini dan begitu. Semoga Allah memberi kesabaran kepada kami dan beliau." Padahal, di dalam hatinya dia merasa senang dan terhibur karena musibah itu.
SUMBER: madrasahmassahar
0 Comments:
Post a Comment