RINGKASAN
KAPITA SELEKTA DAKWAH
(JURUSAN
PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM)
OLEH:
NURUL HIDAYAH
NIM
: (B02210035)
DAFTAR
ISI:
I. PENDIDIKAN
POPULER
II. KEMIMPINAN
YANG MELAYANI (SERVENT LEADERSHIP)
III. KOMUNIKASI
ASERTIF
IV. KEPASILITATORAN
V. PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT (POWER+EMPOWERMWNT)
I.
Pendidikan
Populer
Definisi
pendidikan populer
Pendidikan Populer (Popular Education), adalah
kesempatan belajar yang disediakan bagi orang dewasa dan orang tua dengan tujan
agar mereka dapat mengenal perubahan dan variasi dalam kehhidupan sehari-hari. Dalam
pendidkan popular ini pasilitator akan tahu tidak ada proses belajar yang tidak
menyenangkan, setiap terlibat dala
m proses belajar bersama adalah waktu yang baik untuk mencoba sesuatu yang baru tentang manajemen dinamika kelompok, tentang kepentingan anda juga. Jalan terbaik adalah segera untuk memulai dan belajar mengerjakan secara langsung berangkat dari persoalan yang ada. Pengalaman yang diperoleh dari kritik diri sendiri, umpamanya dengan membuat kesalahan, selalu akan berguna bagi proses ditemukannya pengalaman dan ide-ide baru. Semua pengetahuan akhirnya merupakan belajar dari sendiri. Sedangkan Pendidikan populer ini, menggunakan metode pendidikan yang mengedepankan pendekatan peranserta (partisipatory) pesertanya sebagai subjek, bukan sebagai obyek yang harus diceramahi.
m proses belajar bersama adalah waktu yang baik untuk mencoba sesuatu yang baru tentang manajemen dinamika kelompok, tentang kepentingan anda juga. Jalan terbaik adalah segera untuk memulai dan belajar mengerjakan secara langsung berangkat dari persoalan yang ada. Pengalaman yang diperoleh dari kritik diri sendiri, umpamanya dengan membuat kesalahan, selalu akan berguna bagi proses ditemukannya pengalaman dan ide-ide baru. Semua pengetahuan akhirnya merupakan belajar dari sendiri. Sedangkan Pendidikan populer ini, menggunakan metode pendidikan yang mengedepankan pendekatan peranserta (partisipatory) pesertanya sebagai subjek, bukan sebagai obyek yang harus diceramahi.
II.
Kepemimpinan Yang Melayani(Servent Leadership)
Pemimpinan yang melayani(servent leadership) merupakan pemimpin yang
merugakan bagaimana orang yang dipinpin dapat melukannya walaupun ia(pemimpin)
teladani. Adapun karakteristik servent leadership yaitu kesediaan menyimak,
memiliki empati yang besar, menghasilkan pemulihan, meningkatkan kesadaran, mampu
melakukan persuasi, mampu membuat konseptualisasi, prakiraan, penata layanan,
memiliki komitmen serius dalam mengembangkan orang dan membangun komunitasnya.
III. Komunikasi-Asserive
Komuniksi asertif adalah ketika kita dengan tegas dan dan positif mengekspresikan
diri kita, tanpa bermaksud menyerang orang lain. Sedangkan cirri-ciri komunikasi asertif yaitu
sebagai berikut: 1. Berani mengungkap-kan perasaan, kebu-tuhan, pikiran ,
dengan memperha-tikan pikiran, pera-saan orang lain, 2. Memperhatikan hak-hak
sendiri dan orang lain, 3. Bersifat wajar dan fair, 4. Percaya diri, hormati
dirinya sendiri dan juga orang lain, 5. Membuat hubungan lebih baik. Adapun
prilaku komunikasi asertif ialah Memperhatikan kebutuhan dan pera-saan diri
sendiri, Menghargai hak orang lain, Tegas dan positif mengekspresikan diri
sendiri, tanpa bermaksud menye-rang
orang lain.
IV. Kefasilitatoran
Fasilitator adalah
mereka yang ditugasi untuk melakukan fasilitasi dalam proses pembelajaran.
Dengan kata lain tugas fasilitator dalam sebuah proses
pembelajaran orang dewasa hakekatnya mengantarkan peserta didik untuk menemukan
sendiri isi atau materi pelajaran yang ditawarkan atau yang disediakan melalui
/oleh penemuannya sendiri.
Fungsi fasilitator tidak lain dan tidak bukan adalah
mempermudah sesuatu yang rumit (to make easy). Jadi, ketika ada
fasilitator yang justru mempersulit sesuatu yang mudah, bisa dikatakan sebagai
fasilitator yang gagal.
Fasilitator yang berpengalaman, akan tahu tidak ada proses belajar yang
tidak menyenangkan, setiap terlibat dalam proses belajar bersama adalah waktu
yang baik untuk mencoba sesuatu yang baru tentang manajemen dinamika
kelompok, tentang kepentingan anda juga.
V.
Pemberdayaan Masyarakat (Power+Empowerment)
Secara konseptual pemberdayaan atau pemberkuasaan
(empowerment), berasal dari kata “power”
(kekuasaan atau keberdayaan). Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan
dengan konsep mengenai kekuasaan. Pemberdayaan masyarakat dapat didefinisikan
sebagai tindakan sosial dimana penduduk sebuah komunitas mengorganisirkan diri
dalam membuat perencanaan dan tindakan kolektif untuk memecahkan masalah sosial
atau memenuhi kebutuhan sosial sesuai dengan kemampuan dan sumberdaya yang
dimilikinya. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan
kemampuan dan memandirikan masyarakat. Adapun pemikiran-pemikiran dalam
pemberdayaan masyarakat yaitu sebagai berikut: 1. menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang (enabling),
dengan titik tolak bahwa setiap manusia dan masyarakat memiliki potensi yang
dapat dikembangkan, 2. memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh
masyarakat (empowering),
3. memberdayakan juga berarti melindungi.
Merkur 34c HD Review | Merkur 34c HD Review - XN
ReplyDeleteI ordered the 34c HD, and the black plated handle, both had some bad marks on the razor blade. 카지노 It has a good grip 제왕 카지노 and is a very 메리트 카지노 고객센터 easy to use