Wednesday 23 October 2013

PENGEMBANGAN MASYARAKAT



RINGKASAN KAPITA SELEKTA DAKWAH
(JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM)
OLEH: NURUL HIDAYAH
NIM :             (B02210035)

DAFTAR ISI:
I.       PENDIDIKAN POPULER
II.    KEMIMPINAN YANG MELAYANI (SERVENT LEADERSHIP)
III. KOMUNIKASI ASERTIF
IV. KEPASILITATORAN
V.    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (POWER+EMPOWERMWNT)



            I.    Pendidikan Populer
Definisi pendidikan populer
Pendidikan Populer (Popular Education), adalah kesempatan belajar yang disediakan bagi orang dewasa dan orang tua dengan tujan agar mereka dapat mengenal perubahan dan variasi dalam kehhidupan sehari-hari. Dalam pendidkan popular ini pasilitator akan tahu tidak ada proses belajar yang tidak menyenangkan, setiap terlibat dala
m proses belajar bersama adalah waktu yang baik untuk mencoba sesuatu yang baru tentang manajemen dinamika kelompok, tentang kepentingan anda juga.  Jalan terbaik adalah segera untuk memulai dan belajar mengerjakan secara langsung berangkat dari persoalan yang ada. Pengalaman yang diperoleh dari kritik diri sendiri, umpamanya dengan membuat kesalahan, selalu akan berguna bagi proses ditemukannya pengalaman dan ide-ide baru. Semua pengetahuan akhirnya merupakan belajar dari sendiri. Sedangkan Pendidikan populer ini, menggunakan metode pendidikan yang mengedepankan pendekatan peranserta (partisipatory) pesertanya sebagai subjek, bukan sebagai obyek yang harus diceramahi.

           II.    Kepemimpinan Yang Melayani(Servent Leadership)

Pemimpinan yang melayani(servent leadership) merupakan pemimpin yang merugakan bagaimana orang yang dipinpin dapat melukannya walaupun ia(pemimpin) teladani. Adapun karakteristik servent leadership yaitu kesediaan menyimak, memiliki empati yang besar, menghasilkan pemulihan, meningkatkan kesadaran, mampu melakukan persuasi, mampu membuat konseptualisasi, prakiraan, penata layanan, memiliki komitmen serius dalam mengembangkan orang dan  membangun komunitasnya.

         III. Komunikasi-Asserive

Komuniksi asertif adalah ketika kita dengan tegas dan dan positif mengekspresikan diri kita, tanpa bermaksud menyerang orang lain.  Sedangkan cirri-ciri komunikasi asertif yaitu sebagai berikut: 1. Berani mengungkap-kan perasaan, kebu-tuhan, pikiran , dengan memperha-tikan pikiran, pera-saan orang lain, 2. Memperhatikan hak-hak sendiri dan orang lain, 3. Bersifat wajar dan fair, 4. Percaya diri, hormati dirinya sendiri dan juga orang lain, 5. Membuat hubungan lebih baik. Adapun prilaku komunikasi asertif ialah Memperhatikan kebutuhan dan pera-saan diri sendiri, Menghargai hak orang lain, Tegas dan positif mengekspresikan diri sendiri, tanpa  bermaksud menye-rang orang lain.

     IV. Kefasilitatoran
Fasilitator adalah mereka yang ditugasi untuk melakukan fasilitasi dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain tugas fasilitator dalam sebuah proses pembelajaran orang dewasa hakekatnya mengantarkan peserta didik untuk menemukan sendiri isi atau materi pelajaran yang ditawarkan atau yang disediakan melalui /oleh penemuannya sendiri.
Fungsi fasilitator tidak lain dan tidak bukan adalah mempermudah sesuatu yang rumit (to make easy). Jadi, ketika ada fasilitator yang justru mempersulit sesuatu yang mudah, bisa dikatakan sebagai fasilitator yang gagal.
Fasilitator yang berpengalaman, akan tahu tidak ada proses belajar yang tidak menyenangkan, setiap terlibat dalam proses belajar bersama adalah waktu yang baik untuk mencoba sesuatu yang baru tentang manajemen  dinamika kelompok, tentang kepentingan anda juga.
     V.    Pemberdayaan Masyarakat (Power+Empowerment)
Secara konseptual pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata “power” (kekuasaan atau keberdayaan). Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. Pemberdayaan masyarakat dapat didefinisikan sebagai tindakan sosial dimana penduduk sebuah komunitas mengorganisirkan diri dalam membuat perencanaan dan tindakan kolektif untuk memecahkan masalah sosial atau memenuhi kebutuhan sosial sesuai dengan kemampuan dan sumberdaya yang dimilikinya. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan dan memandirikan masyarakat. Adapun pemikiran-pemikiran dalam pemberdayaan masyarakat yaitu sebagai berikut: 1. menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling), dengan titik tolak bahwa setiap manusia dan masyarakat memiliki potensi yang dapat dikembangkan, 2. memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat (empowering), 3. memberdayakan juga berarti melindungi.



1 comment:

  1. Merkur 34c HD Review | Merkur 34c HD Review - XN
    I ordered the 34c HD, and the black plated handle, both had some bad marks on the razor blade. 카지노 It has a good grip 제왕 카지노 and is a very 메리트 카지노 고객센터 easy to use

    ReplyDelete