Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Saturday 8 August 2020

MENGENAL ANSOS DAN REKSOS

MENGENAL ANSOS DAN REKSOS         

 

      ANSOS

                                                            (ANALISIS SOSIAL) 

Analisis sosial atau yang lebih akrab dikenal ansos ini merupakan sebuah proses atau mekanisme yang akan membahas problematika-probelmatika yang terjadi pada sebuah objek analisa dan pada akhirnya akan menghasilkan apa sebenarnya yang menjadi akar permasalahan atas problematika-problematika tersebut. Dari sana, kita dapat menentukan apa sebenarnya yang dibutuhkan untuk dicarikan solusi yang tepat.

Inilah yang acapkali tidak dilalui oleh para problem solver. Mereka seringkali menghasilkan solusi atas problematika yang hadir bukan berdasarkan hasil analisis mendalam namun hanya berdasarkan dugaan yang argumentasinya lemah atau bahkan hanya berdasarkan pada kemauannya saja. Mungkin permasalahan yang nyata di lapangan akan terselesaikan, namun karena ia tak akan menyentuh sampai ke akarnya maka akan hadir permasalahan-permasalahanbaru atau bahkan permasalahan yang nyata tersebut tidak hilang sama sekali.

PENGERTIAN ANSOS

Analisis sosial merupakan usaha untuk menganalisis sesuatu keadaan atau masalah sosial secara objektif. Analisis sosial diarahkan untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai situasi sosial dengan menelaah kaitan-kaitan histories, struktural dan konsekuensi masalah. Analisis sosial akan mempelajari struktur sosial, mendalami fenomena-fenomena sosial, kaitan-kaitan aspek politik, ekonomi, budaya, dan agama. Sehingga akan diketahui sejauh mana terjadi perubahan sosial, bagaimana institusi sosial yang menyebabkan masalah-masalah sosial, dan juga dampak sosial yang muncul akibat masalah sosial

 

RUANG LINGKUP ANSOS

Pada dasarnya semua realitas sosial dapat dianalisis, namun dalam konteks transformasi sosial, maka paling tidak objek analisa sosial harus relevan dengan target perubahan sosial yang direncanakan yang sesuai dengan perubahan. Secara umum objek sosial yang dapat dianalisis antara lain;

-          Masalah-masalah sosial, seperti : kemiskinan, pelacuran, pengangguran, kriminilitas.

-          Sistem sosial, seperti : tradisi, usaha kecil atau menengah, sistem pemerintahan, sistem pertanian.

-          Lembaga-lembaga sosial seperti sekolah layanan rumah sakit, lembaga pedesaan. Kebijakan publik seperti : dampak kebijakan BBM, dampak perlakuan sebuah UU.

 

PENTINGNYA TEORI SOSIAL

Teori dan fakta berjalan secara simultan, teori sosial merupakan refleksi dari fakta sosial, sementara fakta sosial akan mudah dianalisis melalui teori-teori sosial. Teori sosial melibatkan isu-isu mencakup filsafat, untuk memberikan konsepsi-konsepsi hakekat aktifitas sosial dan prilaku manusia yang ditempatkan dalam realitas empiris.  Charles lemert (1993) dalam Sosial Theory ; The Multicultural And Classic Readings menyatakan bahwa teori sosial memang merupakan basis dan pijakan teknis untuk bisa survive.

Teori sosial merupakan refleksi dari sebuah pandangan dunia tertentu yang berakar pada positivisme. Menurut Anthony Giddens secara filosofis terdapat dua macam analisis sosialPertama, analisis intitusional, yaitu ansos yang menekan pada keterampilan dan kesetaraan aktor yang memperlakukan institusi sebagai sumber daya dan aturan yang diproduksi terus-menerus. Kedua, analisis perilaku strategis, adalah ansos yang memberikan penekanan institusi sebagai sesuatu yang diproduksi secara sosial.

 

LANGKAH-LANGKAH ANSOS

Proses analisis sosial meliputi beberapa tahap antara lain :

Memilih dan menentukan objek analisis :

Pemilihan sasaran masalah harus berdasarkan pada pertimbangan rasional dalam arti realitas yang dianalisis merupakan masalah yang memiliki signifikansi sosial dan sesuai dengan visi atau misi organisasi.

Pengumpulan data atau informasi penunjang :

Untuk dapat menganalisis masalah secara utuh, maka perlu didukung dengan data dan informasi penunjang yang lengkap dan relevan, baik melalui dokumen media massa, kegiatan observasi maupun investigasi langsung di lapangan. Recek data atau informasi mutlak dilakukan untuk menguji validitas data.

Identifikasi dan analisis masalah :

Merupakan tahap menganalisis objek berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Pemetaan beberapa variable, seperti keterkaitan aspek politik, ekonomi, budaya, dan agama dilakukan pada tahap ini. Melalui analisis secara komphrehensif diharapkan dapat memahami subtansi masalah dan menemukan saling keterkaitan antara aspek.

Mengembangkan presepsi :

Setelah diidentifikasi berbagai aspek yang mempengaruhi atau terlibat dalam masalah, selanjutnya dikembangkan presepsi atas masalah sesuai cara pandang yang objektif.  Pada tahap ini akan muncul beberapa kemungkinan implikasi konsekuensi dari objek masalah, serta pengembangan beberapa alternatif sebagai kerangka tindak lanjut.

Menarik kesimpulan :

Pada tahap ini telah diperoleh kesimpulan tentang ; akar masalah, pihak mana saja yang terlibat, pihak yang diuntungkan dan dirugikan, akibat yang dimunculkan secara politik, sosial dan ekonomi serta paradigma tindakan yang bisa dilakukan untuk proses perubahan sosial.

Ø                                                                                                                  REKSOS 

                                                           (REKAYASA SOSIAL)

(

Rekaya sosial (Social engineering) adalah campur tangan gerakan ilmiah dari visi ideal tertentu yang ditujukan untuk mempengaruhi perubahan sosial.Rekaya sosial merupakan sebuah jalan mencapai sebuah perubahan sosial secara terencana.

Gerakan ilmiah yang dimaksudkan disini adalah sebuah gagasan atas perubahan tingkat/taraf kehidupan masyarakat demi tercapainya kesejahteraan dan kemandirian.

Masyarakat pada umumnya menginginkan adanya perubahan sosial kearah yang lebih baik sehingga perubahan sosial harus dapat dilakukan secara berkesinambungan dan terencana

Menurut Dr Jalaludin Rakhmat rekayasa sosial terjadi karena terdapat beberapa kesalahan pemikiran manusia dalam memperlakukan masalah sosial yang disebut para ilmuwan dengan sebutan intellectual cul-de-sac yang menggambarkan kebuntuan berpikir.Salah satu bentuk kesalahan pemikiran lainnya adalah permasalahan sosial yang kerap dikait-kaitkan dengan mitos ataupun kepercayaan manusia akan suatu gerakan abtrak ‘ilusi’ yang tanpa disadari dapat merubah tatanan kehidupan bermasyaratnya.Untuk itu perlu diadakannya rekayasa sosial agar kesalahan-kesalahan berpikir seperti ini dapat diatasi sehingga masyarakat dapat melihat permaslahan yang dihadapinya sebagai sesuatu yang konkrit.

Rekayasa sosial timbul akibat adanya sentimen atas kondisi manusia.Untuk itu perlu adanya perombakan yang dimulai dari cara pandang/paradigma manusia atas sebuah perubahan.

REKAYASA SOSIAL SEBAGAI ALAT KONTROL SOSIAL

Di dalam kehidupan bermasyarakat terdapat beberapa pola atau cara penyelesaian konflik yang berujung pada terciptanya konflik yang lain, entah itu konflik psikologial , emosional maupun kontak fisik antar sesama individu ataupun kelompok masyarakat.Hal inilah yang menjadi objek kajian dari rekayasa sosial ini dimana campur tangan sebuah gerakan ilmiah lebih dimaksudkan untuk menggeser cara pandang masyarakat kearah yang ‘benar’ demi tercapainya tujuan tertentu.

Masyarakat pada umumnya mempercayai sesuatu apabila mayoritas persepsi yang berkembangkan merujuk pada pembenaran hal tersebut sehingga kelompok masyarakat intelektual sering kali terlibat dalam perang cara pandang maupun gagasan yang terkesan ‘ego’ demi sebuah pengakuan atas cara berpikir dari masing-masing pihak.

Disinilah peran rekayasa sosial dalam merubah gaya bermasyarakat seperti ini.Adanya gagasan atas perubahan sosial kearah yang lebih baik dengan cara yang benar dan lebih realistis dapat mendorong keinginan masyarakat untuk berpartisipasi dalam misi atas perubahan sosial tersebut.

Pada dasarnya pola-pola kontrol sosial tidak dimaksudkan untuk mengendalikan masyarakat tetapi lebih kepada cara untuk membuka ruang bagi masyarakat untuk beraktualisasi sehingga dapat terlihat jelas peran dari masyarakat tersebut dalam proses perubahan sosial.

Lawrence M. Friedman seorang adalah yang pertama mengemukakan fungsi hukum sebagai rekayasa sosial yang kemudian dijadikan dasar atas kontrol sosial di dalam kehidupan bermasyarakat.

Seperti halnya Lawrence , William Dahl seorang penulis asal Austria juga pernah menyebut perubahan sosial dengan sebutan “changed of law” atau perubahan hukum/aturan.Perubahan yang dimaksudkan disini adalah efek dari perubahan sosial yang dihasilkan dari rekayasa sosial itu sendiri.Hukum merupakan alat utama dari hasil rekayasa sosial yang kemudian dijadikan dasar terbentuknya suatu masyarakat yang sejahtera karena aturan-aturan yang diterapkan ditujukan untuk terciptanya sebuah keteraturan dalam kehidupan bermasyarakat.

REKAYASA SOSIAL SEBAGAI ALAT P0LITIK

Politik dan Rekayasa sosial adalah dua hal yang tidak dapat terpisahkan meskipun pada dasarnya keduanya hampir tidak berbeda satu sama lainnya karena keduanya bertujuan mengorganisir masyarakat untuk tujuan tertentu , hanya saja rekayasa sosial punya ruang lingkup yang lebih luas serta tidak terbatas pada permasalahan kekuasan semata.Dalam dinamika politik , rekayasa sosial kerap digunakan untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat.

Politik mampu memicu adanya perubahan sosial apabila masyarakat ikut berpartisipasi sebagai eksekutor dari perubahan itu tetapi tidak hanya pemerintah , masyarakat pada pada umumnya mempunyai pola yang berbeda satu dengan yang lainnya dalam menginpresentasekan jalan kepada perubahan sosial ini.sehingga keseragaman pemikiran akan hal ini perlu dilakukan agar perubahan sosial ini dapat lebih mudah direalisasikan.

Dalam dinamika politik , William Dahl menganggap bahwa pemahaman terhadap perubahan sosial dapat lebih mudah apabila membagi masyarakat menjadi dua kelompok , yaitu masyarakat yang satu sebagai pihak konservatif dan lainnya sebagai pihak yang radikal.Perbedaan pandangan dapat dilihat dari konfrontasi dua kubu ini sehingga permasalahan paling substansif dari konflik inilah yang kemudian dijadikan referensi atas perubahan sosial tersebut.

Dahl mengambil beberapa contoh negara yang pemimpinnya menggunakan strategi ‘battle ideology’ atau perang ideologi lewat jalur konsolidasi “bawah tanah” untuk menciptakan konflik , cara seperti ini digunakan oleh beberapa pesohor seperti Khomeini ketika Revolusi Iran , dan Fidel Castro serta Che Guevara pada Revolusi Kuba.Menurut Dahl perencanaan konflik melalui doktrin progresif kepada masyarakat merupakan suatu syarat utama terciptanya perubahan sosial secara cepat , konflik harus ada tetapi jalan keluarnya juga telah dipersiapkan dan itulah titik utama dari sasaran perubahan sosial.Doktrinasi yang dilakukan bukan semata-mata timbul akibat kesenjangan antara pemimpin dan masyarakat tetapi tuntutan atas perubahan sistem yang tidak stabil dan tidak mampu meng-integrasi-kan masyarakat sehingga hasil dari konflik ini tidak hanya berujung pada perubahan sistem politik (Reformasi) tetapi juga perubahan yang lebih luas dan dalam (Revolusi).

Hal serupa pada dasarnya pernah terjadi juga saat Nazi melakukan upaya pembinasaan kaum yahudi pada perang dunia II.Tetapi pada dasarnya tujuan Nazi bukan semata-mata melenyapkan kaum yahudi dari Jerman tetapi semua penentang Nazi meskipun polemik yang kemudian berkembang adalah upaya genocide yang dilakukan Nazi , hal inilah yang kemudian menjadi subjek dari rekayasa sosial dimana hasil dari hal itu adalah peperangan yang pada sadarnya sebagai jalan kebebasan berpolitik bagi seluruh kaum semit di dunia.

REKAYASA SOSIAL SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA.

Rekaya sosial merupakan alat yang mampu mengintegrasikan masyarakat , hal ini dikarenakan adanya tujuan yaitu perubahan ataupun mengendalikan stagnasi akibat keadaan yang telah memenui syarat sebagai masyarakat yang sejahtera.

Sebagaimana kita tahu dalam sejarah indonesia bahwa kemerdekaan diraih atas keinginan melepaskan diri dari penjajahan , keinginan yang timbul disebabkan oleh keadaan yang sama dan perasaan sepenanggunan pun timbul karena hal tersebut.

Tetapi tentu pemaparan atas hal ini lebih kompleks apabila kita coba mengkaji makna dari sistem yang telah dibentuk pasca kemedekaan.

Ir.Soekarno maupun Moh.Hatta sadar betul bahwa mengincar kemenangan lewat jalur peperangan tidak mampu membawa indonesia pada gerbang kemerdekaan selain adanya korban jiwa dan harta benda peperangan bisa saja berlangsung bertahun-tahun lamanya tanpa ada solusi atas permasalahan tersebut , oleh karena itu perlu adanya konversi lewat jalur persuasif yaitu diplomasi.

Tidak dapat disangkal bahwa apabila perang berkepanjangan tanpa adanya diplomasi maka kemerdekaan tidaklah dapat tercapai , meskipun bila nantinya indonesia mampu memerdekakan diri lewat hal ini maka hanya sebagian besar pulau jawalah yang akan disebut ‘indonesia’.

konsolidasi untuk merampungkan seluruh pulau-pulau di nusantara menjadi satu kesatuan adalah senjata utama untuk meraih kemerdekaan secara de jure maupun de facto.

Disinilah rekayasa sosial digunakan , beberapa wacana atas kemerdekaan digunakan untuk mengintegrasikan masyarakat.Salah satu contoh adalah paham nasionalisme hingga patriotik yang menjadi landasan suatu perjuangan atas kemerdekaan yang diimpi-impikan.Bentuk-bentuk lainnya bisa kita temukan dalam beberapa slogan kenegaraan maupun dasar ideologi kita , pancasila.

Ir.Soekarno menyadari hal ini sebagai proses menuju perubahan , tetapi proses ini tidaklah mudah untuk dijalani . Maka perlu adanya kesepahaman dari masing-masing delegasi atas apa yang disebut kemerdekaan.Sebagai alat utama para pelopor kemerdekaan mengambil bahasa melayu dan mengkonversinya menjadi bahasa nasional sehingga penggunaan bahasa ini dilegalkan sebelum indonesia merdeka.

Peran kaum intelektual pada detik-detik kemerdekaan pun tidak lepas dari proses perubahan sosial yang telah direncanakan jauh sebelumnya.Konsep perubahan sosial banyak diwarnai dengan isu-isu sensitif seperti pendidikan hingga sandang pangan yang memadai sehinga Keinginan kemerdekaan tidak hanya timbul akibat adanya penjajahan tetapi pula karena keinginan untuk bersatu dalam satu payung.Meskipun isu politik pada saat itu tidak digemborkan secara gamblang namun pada dasarnya tujuan utama proses perubahan sosial di indonesia pada saat itu adalah perubahan sistem politik dan pengambil alihan kekuasaan dari pemerintahaan kolonial kekaisaran jepang.

Disisi lain , rekaya sosial kerap menjadi alat utama untuk mengembangkan isu-isu lainnya.Seperti tindakan preventif terhadap ancaman seperti yang terjadi ketika perang dunia I dan II dimana pemerintahan blok Timur menganggap adanya expansi politik besar-besaran yang dilakukan pihak Amerika dan hal ini blok barat sehingga mencari celah peperangan , meskipun isu adanya westernisasi ini tidak diakui pada sidang PBB di jenewa namun bila menilik dari masing-masing pihak maka yang akan ditemukan adalah keragaman yang satu dengan yang lain , yaitu keragaman ideologi.Terpecahnya kedua blok dan rampungnya negara-negara di masing-masing blok ini merupakan hasil dari rekayasa sosial dimana dari masing-masing pihak berusaha mengintegrasikan diri bersama anggotanya.

Friday 24 July 2020

Kenangaku Dalam Kehidupan Baruku


Friday 19 April 2019

ANALISIS KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BOJONEGORO


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan kearah yang lebih baik dengan beberapa tahapan yang harus dilaluinya. Pembangunan yang berorientasi pada manusia berarti pula mempersiapkan manusia untuk ikut aktif dalam proses pembangunan yang berkesinambungan. Hal ini berarti pembangunan yang diciptakan masyarakat sendiri, oleh masyarakat dan untuk semua masyarakat. Dengan demikian setiap anggota masyarakat harus ikut serta dalam setiap tahap pembangunan sesuai dengan kemampuannya. Hal ini juga dalam rangka untuk mengembangkan potensi-potensi masyarakat.
Undang-undang Nomor

Thursday 20 September 2018

PEDAMPINGAN UNTUK PENGHIDUPAN KEBERLANJUTAN PETANI KARET DI DESA SUNGAI KUNYIT HULU, KECAMATAN SUNGAI KUNYIT, KABUPATEN PONTIANAK




PEDAMPINGAN UNTUK PENGHIDUPAN KEBERLANJUTAN PETANI KARET DI DESA SUNGAI KUNYIT HULU, KECAMATAN SUNGAI KUNYIT, KABUPATEN PONTIANAK










DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………    1
A.    Kontek Problematik    …………………………………….   1         
B.     Fokus Masalah Pendampingan          ……………………    4
C.    Tujuan Pendampingan            ……………………………    6
D.    Strategi Pendampingan           ……………………………    7
E.     Metode Penelitian Untuk Pendampingan      ……………    8
F.     Analisis Stakeholder    …………………………………...     16
G.    Aktivities Planing         …………………………………...     18
H.    Sistematika Penulisa    ……………………………………    20
BAB II : MENELUSURI DESA SUNGAI KUNYIT HULU     ……    22
A.    Poret Desa Sungai Kunyit Hulu         ……………………    22
B.     Desa Sungai Kunyit Hulu Sebagai Desa Perkebunan…..    32
C.    Kebun Karet Sebagai Sumber Kehidupan Masyarakat..    35
D.    Rutunitas Komunitas Petani Karet    ……………………    38
BAB III : MENGURAI DERITA MEMBANGUN HARAPAN …….  39
A.    Petani Karet Dirugikan           ……………………………    39
B.     Ekonomi Petani Karet Pasca Harga Karet Turun   ……    46
C.    Kerja Sampingan Sebagai Jalan Keluar Petani Karet …    47
D.    Kebutuhan Hidup Petani Yang Terus Meningkat ……..    49

BAB IV : DINAMIKA PROSES PENDAMPINGAN     ………….       51
A.    Menganalisis Masalah Melalui Participatory Rural Appraisal(PRA)         …………………………………………           51
1.      Langkah-Langkah Proses Pemecahan Masalah       ….       53
2.      Strategi Pendampingan Terhadap Komunitas         ….       63
3.      Membentuk Komunitas Yang Berdaya       ………….       64
4.      Merancang aksi        …………………………………        67
5.      Menjalin kerja sama dengan dengan stakeholder    ….       67
6.      Membangun Komunitas Melalu Melalui Gapoktan
      Darma Agung          …………………………………        68
BAB V : REFLEKSI            …………………………………………        69
A.    Sebuah Analisa Perubahan     …………………………        69
B.     Konsep Pemberdayaan Masyarakat Dalam Islam   ….       74       
C.    Implementasi Dakwah Bil Hal            …………………        78       
BAB VI : PENUTUP           …………………………………………        82
A.    Kesimpulan       …………………………………………        82
B.     Saran dan Rekomendasi         …………………………        83
DAFTAR PUSTAKA          …………………………………………        85
 






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Kontek Problematik

Saat ini kehidupan petani karet di Desa Sungai Kunyit Hulu masih menjerit dikarenakan harga karet menurun yang semula Rp 12.000 perkilogram menjadi Rp 4.000 perkilogram. Menurunnya harga karet membuat beberapa petani karet mencari penghasilan tambahan, bahkan ada beberapa petani karet lebih memilih mencari kerja di luar. Karena karet yang sejak dahulu merupakan mata pencarian tumpuan masyarakat, dengan kondisi seperti ini pendapatan petani karet menurun.
Banyak petani karet mengeluhkan karena harga karet menurun. Perkilogram karet hanya dihargai Rp 4 ribu. Persoalan menurunnya harga karet ini tidak sebanding dengan keperluan petani karet dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Sedangkan para penureh karet di Desa Sungai Kunyit Hulu ada yang perhari petani hanya bisa mengahasilkan karet lima sampai enam kilogram. Ini tidak cukup untuk kebutuhan hidup. Beras saja belasan ribu per kilogram, Belum untuk lauk-pauknya.

Wednesday 23 October 2013

PENGEMBANGAN MASYARAKAT



RINGKASAN KAPITA SELEKTA DAKWAH
(JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM)
OLEH: NURUL HIDAYAH
NIM :             (B02210035)

DAFTAR ISI:
I.       PENDIDIKAN POPULER
II.    KEMIMPINAN YANG MELAYANI (SERVENT LEADERSHIP)
III. KOMUNIKASI ASERTIF
IV. KEPASILITATORAN
V.    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (POWER+EMPOWERMWNT)



            I.    Pendidikan Populer
Definisi pendidikan populer
Pendidikan Populer (Popular Education), adalah kesempatan belajar yang disediakan bagi orang dewasa dan orang tua dengan tujan agar mereka dapat mengenal perubahan dan variasi dalam kehhidupan sehari-hari. Dalam pendidkan popular ini pasilitator akan tahu tidak ada proses belajar yang tidak menyenangkan, setiap terlibat dala

Friday 11 October 2013

RINGKASAN KAPITA SELEKTA DAKWAH (baru)



RINGKASAN KAPITA SELEKTA DAKWAH
(JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM)
OLEH: NURUL HIDAYAH
NIM :             (B02210035)



Pendidikan popular merupakan pendidikan yang sesuai dengan realitas yang ada di komunitas, pendidikan ini bertujuan untuk membuat komunitas menjadi kritis akan kehidupan yang dialaminya dengan pengalaman dan ide-ide komunitas itu sendiri dan juga pendidikan ini menggunakan metode feranserta (partisipatory). Dengan demikian,  pendidikan pepuler ini menggunakan istilah pasilitator, fasilitator ini berfungsi untuk mempermudah jalannya pendidikan. Sedangkan untuk mempermudah jalannya pendidikan, harus menggunakan bahasa yang tegas dan mudah di mengerti oleh peserta didik, biar peserta didik tidak kesulitan untuk memahami meteri yang diberikannya. Setelah mereka memahami materi yang diberikannya, maka peserta didik akan mampunyai kemampuan, keberdayaan, kekuasaan(power-empowerment) atas kehidupan mereka sendiri. Jadi, terbentuklan pemimpin-pemimpin yang melayani (servent leadership) masyarakat.

TANGGAPAN :
 Tujuan dari pendidikan populer ialah menjadikan komunitas menjadi kritis, dalam artian pekak terhadap keadaan realitas ada pada komunitas sendiri. dengan berpikir kritis, komunitas akan lebih dewasa dalam berpikir. karena dengan pendidikan populer ini, masyarakat bisa mandiri, bisa menyelesaikan masalahnya sendiri dan bisa lebih paguyuban(rasa kekeluargaan lebih kental).

TANTANGAN :
fasilitator harus tahu segala yang ada di komunitas:
1. tahu kehidupan sosialnya
2. tahu agamanya
3. tahu keinginannya
4. kebiasaannya
5. dll

PERTANYAAN :
1. kenapa dikomunitas harus diberikan pendidikan populer?
2. bagaimana  komunitas bisa keritis akan kehidupannya sendiri?
3. apa manfaat pendidikan populer ini bagi komunita? 

  
DAFTAR PUSTAKA

lapsippipm.files.wordpress.com/2009/11/pendidikan-popular.pdf
darisandi.wordpress.com/.../servant-leadership-memimpin-dengan-hati-u..
www.bppk.depkeu.go.id/.../246_KOMUNIKASI%20ASERTIF%202013...‎  
mahadalytebuireng.files.wordpress.com/.../pemberdayaan-masyrakat.doc
riadjohani.wordpress.com/tag/fasilitator-masyarakat/‎